Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini ditutup kembali terkoreksi ke zona merah sebesar 53,32 poin atau menguat 0,79% ke level 6.708 dari dibuka di level 6.762 pada pembukaan perdagangan hari ini (27/3).
“IHSG bergerak pesimis di mana tampaknya terpapar pasar Asia yang bergerak mixed,” tulis tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam riset harian, 10 Maret 2023.
Lebih lanjut, penurunan IHSG memang masih diselimuti kekhawatiran seputar isu likuiditas pasar keuangan global yang dalam beberapa pekan tensinya meninggi.
Berdasarkan statistik RTI Business tercatat sebanyak 215 saham terkoreksi, 295 saham menguat, dan 215 saham tetap tidak berubah. Sebanyak 23,24 miliar saham diperdagangkan dengan 1,34 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi mencapai Rp9,56 triliun.
Kemudian, seluruh indeks turut mengalami pelemahan, seperti IDX30 melemah 1,38% menjadi 484,15, LQ45 melemah 1,27% menjadi 929,10, SRI-KEHATI melemah 1,52% menjadi 420,29, dan JII melemah 0,33% menjadi 561,35.
Meski begitu, hanya beberapa sektor yang mengalami pelemahan, yaitu sektor keuangan melemah 1,04%, sektor kesehatan melemah 0,32%, sektor infrastruktur melemah 0,32%, sektor infrastruktur melemah 0,17%, dan sektor bahan baku melemah 0,15%.
Sedangkan, sektor lainnya menunjukan penguatan, sektor energi menguat 0,97%, sektor transportasi menguat 0,81%, sektor properti menguat 0,64%, sektor industrial menguat 0,42%, sektor siklikal menguat 0,34%, sektor teknologi menguat 0,30%, dan sektor non-siklikal menguat 0,07%.
Sederet saham top gainers diantaranya adalah PT Saptausaha Gemilangindah Tbk (SAGE), PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI), dan PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE). Sedangkan saham top losers adalah PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO), PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE), dan PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN).
Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU), PT Saptausaha Gemilangindah Tbk (SAGE), dan PT MNC Energy Investments Tbk (IATA). (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra