Jakarta – Hubungan bilateral antara Indonesia dan China telah terjalin kuat di pelbagai bidang. Kerja sama saling menguntungkan tersebut turut meningkatkan hubungan bisnis bagi para pengusaha kedua negara.
Salah satunya, pertemuan antara Perwakilan Pengusaha Indonesia dan China di Jakarta, Rabu (29/3/2023). Di mana, menghadirkan 20 perusahaan dari China ke Indonesia dalam forum Choice Match – Supply and Purchase Matchmaking Meeting, China Council for the Promotion of International Trade Commercial Sub-Council (CCPIT CSC).
CCPITCSC Exhibition Dept Head Xiong Canxin mengatakan, kegiatan itu merupakan bagian dari usaha meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan China.
Dirinya yang menjadi perwakilan perusahaan China itu berharap bisa menjalin kemitraan dengan pengusaha di Tanah Air sekaligus meningkatkan hubungan bisnis.
Perwakilan perusahaan China di kegiatan itu berharap bisa menjalin kemitraan dengan pengusaha Indonesia dan meningkatkan hubungan bisnis.
“CCPITCSC membawa rombongan yang terdiri dari 20 peserta perusahaan Tiongkok yang bergerak dalam bidang pet supplies, pakaian dan sepatu, jewelry and metal accesories, energi terbarukan, manufacturing sport equipment, home appliances, consumer electronics, serta cross border payment,” jelasnya.
Kegiatan bertajuk “Expand The Market, Grab The Orders” merupakan salah satu dari rangkaian promosi CCPITCSC di kawasan Asia Tenggara.
Choice Match-Supply and Purchase Matchmaking Meeting sendiri bagian dari supply & purchase matchmaking meeting yang diselenggarakan oleh CCPITCSC di mana menggelar kegiatan sejenis di Malaysia dan Thailand. Kegiatan di dua negara tersebut dilakukan selepas dari Indonesia.
“Kegiatan seperti ke depannya bisa terus diselenggarakan supaya memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan China,” ujarnya.
Analis Perdagangan Madya Kementrian Perdagangan Dwinanto Rumpoko mengatakan, selama ini China menjadi mitra dagang utama bagi Indonesia. Selepas pandemi Covid-19, hubungan dagang Indonesia dengan banyak negara perlu direvitalisasi dan diadaptasi.
“Bukan hanya adaptasi, kita perlu juga transformasi,” kata Dwinanto.
Selama ini, kata dia, hubungan dagang Indonesia sudah terjalin baik. Bahkan, setiap tahun, rata-rata sekitar 23% ekspor Indonesia ditujukan kepada China. Menariknya, tidak ada negara dengan porsi tujuan ekspor Indonesia melebihi China.
Meski demikian, promosi perdagangan Indonesia – China masih terus dilakukan. Fokus utamanya yakni meningkatkan jaringan rantai pasok industri di antara kedua negara.
Ditambahkannya, forum yang digelar seperti CCPITCSC perlu terus digalakkan. “Kami mengundang pelaku usaha China melihat peluang di Indonesia,” terangnya.
Wakil Ketua Departemen BAPEPAN Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kevin Wu mengatakan, kegiatan itu bagian dari sinergi pengusaha Indonesia dan Tiongkok.
Sebagai rumah besar pengusaha Indonesia, Kadin akan terus berusaha mempertemukan pengusaha Indonesia dengan berbagai negara.
“Kami mengharapkan hubungan dua arah. China memiliki Jalur Sutera, Indonesia punya Jalur Rempah. Indonesia sudah terkenal berabad lalu. China mitra dagang Indonesia sejak dulu,” pungkasnya.(*)