Jakarta – Panas bumi dinilai bisa menjadi sumber energi yang paling efisien dibandingkan sumber energi terbarukan lainnya. Hasil kajian menunjukkan bahwa panas bumi lebih mudah dikendalikan untuk diproduksi menjadi energi listrik.
PT Pertamina Geothermal Energi Tbk. (PGE) menilai potensi panas bumi ini menjadi keunggulan. Indonesia yang memiliki total potensi panas bumi sebesar 23 GW harus dikembangkan secara optimal melalui pemanfaatan teknologi yang lebih baik dan fleksibel.
“Saat ini PGE sudah mengidentifikasi potensi kapasitas terpasang tambahan dari PLTP existing. Inilah sebabnya 1 GW menjadi immediate goal (tujuan jangka pendek) PGE yang akan dicapai dalam dua tahun ke depan,” kata Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Julfi Hadi, dikutip Jumat (21/7).
Julfi mengatakan, secara garis besar, dalam pengembangan potensi geothermal di Indonesia PGE mengalami dua tantangan yaitu secara komersial dan teknologi.
Baca juga: PGE Targetkan Peningkatan Kapasitas Kelola Panas Bumi hingga 1 GW
Namun tantangan pengembangan panas bumi tersebut, kata dia, akan dijawab PGE dengan maksimalisasi peluang komersial dan optimalisasi teknologi.
Lebih jauh kata dia, mengenai peluang komersialisasi energi panas bumi ini, ada beberapa langkah yang akan dilakukan PGE. Dalam bentuk penggunaan langsung sendiri, PGE mengutilisasi uap danbrine (selain untuk listrik) untuk berbagai keperluan masyarakat, misalnya geowisata, pemanasan langsung (direct heating).
Selanjutnya, PGE juga memiliki rencana komersialisasi green hydrogen dan green methanol untuk Pembangkit Listrik Siklus Biner (Binary Cycle Power Plants).
Saat ini, kata Julfi, PGE sedang meneliti potensi ekstraksi silika dari proses pengolahan brine berlebih untuk produk bernilai tambah seperti semikonduktor dan gelas.
“Selain itu kami juga meningkatkan interkoneksi antara lokasi produksi geothermal dan Secondary Product di Pulau Sumatera,” ujarnya.
Sementara itu, Managing Director and Partner Boston Consulting Group Marko Lackovic mengungkapkan, Indonesia mempunyai peluang geothermal terbesar. Potensi ini muncul karena Indonesia dikelilingi ring of fire.
Sebagai world class green energy company, ke depan PGE berkomitmen untuk terus memaksimalkan potensi panas bumi Indonesia serta mendukung pemerintah dalam agenda dekarbonisasi nasional dan global untuk menunjang Indonesia Net Zero Emission 2060. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra