“Komponen biaya yang dapat dibayarkan oleh AP adalah biaya modal, biaya operasional, dan keuntungan wajar yang diperoleh badan usaha pelaksana. Dengan skema ini risiko permintaan (demand risk) dari tersedianya layanan infrastruktur akan ditanggung sepenuhnya oleh PJPK.” ujar Rudiantara.
Baca juga: BNI Pimpin Sindikasi Kredit Palapa Ring Paket Timur
Ia juga menambahkan, dengan diambilnya risiko tersebut, badan usaha pelaksana hanya mendapatkan pengembalian investasi apabila mereka berhasil memenuhi kriteria layanan sebagaimana yang telah diperjanjikan dalam Perjanjian Kerja sama. Adapun kelangsungan pembayaran dari PJPK kepada badan usaha pelaksana dijamin oleh Pemerintah melalui PT Penjamin Infrastruktur (PT PII).
Pembiayaan pembangunan infrastruktur Palapa Ring Paket Timur sendiri dilakukan oleh lima bank, yakni BNI, ICBC Indonesia, Bank Papua, Bank Sulselbar dan Bank Maluku Malut. Total kredit sindikasi yang disalurkan membayai proyek ini sebesar Rp4 triliun. Sedangkan total dana yang dibutuhkan untuk menjalankan proyek Palapa Ring Paket Timur mencapai Rp5,1 triliun. (*)
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More
Poin Penting KB Bank gelar GenKBiz & Star Festival 2025 di Bandung untuk mendongkrak kreativitas… Read More
Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More
Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More