Jakarta – Kehadiran tabungan perumahan rakyat (Tapera) yang dikelola oleh BP Tapera diyakini akan membawa dampak positif bagi kinerja PT Bank Tabungan Negara TBK (BTN). Pasalnya kehadiran Tapera akan membuat permintaan akan kredit pemilikan rumah (KPR) semakin tinggi.
“Tentunya sebagai bank penyalur kredit KPR terbesar selama ini, akan positif juga bagi kami,” ujar Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 4 Juni 2020.
Investor pun merespon positif. Pasca Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tapera ditandatangani, harga saham BBTN pun langsung melesat hingga 21%. Bahkan hingga kini saham BBTN sudah naik 30% jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan saham pada Jumat 29 Mei 2020 yang berada pada level Rp760 per saham.
Pahala mengungkapkan, BTN akan melakukan kerja sama dengan BP Tapera dalam bentuk pengumpulan dana, pemupukan serta penyaluran dana. Menurutnya, untuk pemupukan dana, BTN masih terus berkomunikasi dengan PT PNM (Persero) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam proses akuisisi PNM-Invesment Management (PNMIM).
“Mengenai PNMIM kami tentu terus komunikasi dengan PNM dan OJK, semoga tidak menjadi kendala, untuk yang terkait PNMIM itu adalah yang untuk pemupukan dana saja,” ucap Pahala.
Adapun, hingga kini Bank BTN masih memimpin pangsa pasar KPR di Indonesia. Per 31 Maret 2020, Bank BTN mencatatkan pangsa pasar KPR Subsidi sekitar 89,7%. Untuk KPR secara keseluruhan, BBTN juga menjadi pemimpin pasar dengan market share sebesar 39,6% per 31 Desember 2019.
“Sebagai bank pertama yang menghadirkan KPR di Tanah Air, kami akan terus berinovasi melanjutkan visi dan misi pemerintah untuk dapat menyediakan rumah yang terjangkau serta berkualitas bagi masyarakat Indonesia,” tutur Pahala.
Hingga kuartal I/2020, KPR Subsidi masih menjadi penopang terbesar pertumbuhan kredit di Bank BTN. Segmen yang menempati porsi sebesar 44,53% dari total kredit Bank BTN tersebut, mencatatkan pertumbuhan sebesar 10,57% yoy dari Rp101,9 triliun pada kuartal I/2019 menjadi Rp112,78 triliun pada periode yang sama tahun ini.
Pada segmen KPR Non-subsidi yang menempati porsi sebanyak 31,58% terekam penyaluran kredit sebesar Rp79,99 triliun pada kuartal I/2020. Secara total, kredit di sektor perumahan di Bank BTN mencatatkan kenaikan sebesar 4,14% yoy dari Rp219,73 triliun pada Maret 2019 menjadi Rp228,82 triliun di bulan yang sama tahun ini. (*)