Jakarta – Bank Raya melaporkan total outstanding kredit dari aplikasi Pinang Maksima hingga Desember 2022 mencapai Rp159,4 miliar. Angka ini tumbuh sebesar 163,5% yoy.
Aplikasi pinjaman fintech atau peer to peer landing yang penyalurannya fokus mendorong produktivitas usaha ini, memang dirasakan betul manfaatnya oleh para nasabah. Utamanya adalah pelaku UMKM.
Dijelaskan Bhimo Wikan Hantoro, Direktur Digital dan Operasional Bank Raya, Pinang Maksima menawarkan solusi pembiayaan invoice atau tagihan guna mendukung para pelaku usaha kecil dan menengah untuk mengakses modal usaha yang semakin mudah.
“Pengajuan pinjaman di Pinang Maksima dapat diajukan melalui relationship manager yang terintegrasi dan berbasis aplikasi sehingga layanan ke nasabah jadi lebih praktis dan cepat,” ungkap Bhimo dalam keterangan resminya, Selasa, 21 Maret 2023.
Selain itu, lanjut Bhimo, Pinang Maksima telah bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar yang memiliki basis mitra usaha yang luas. Ini menjadi ekosistem digital yang dapat diakses oleh mitra usaha.
“Ini dapat mendukung produktivitas dan pertumbuhan bisnis para pengusaha dan ekosistem usaha secara keseluruhan,” ujar Bhimo.
Ke depannya, kata Bhimo, Bank Raya akan terus mengoptimalkan solusi Pinang Maksima agar dapat dinikmati oleh semakin banyak nasabah dan mengeksplorasi lebih jauh kesempatan kerja sama dan kolaborasi ke lebih banyak pelaku usaha.
“Tidak hanya pembiayaan supply chain berbasis digital, tetapi juga solusi digital perbankan lainnya yang dapat mempermudah business process secara end to end,” tutup Bhimo.
Sekadar informasi, selain Pinang Maksima, aplikasi pinjaman fintech atau peer to peer lending lainnya juga mengalami peningkatan. Contohnya, Pinang Connect yang meningkat sebesar 45,80% menjadi Rp 414,16 miliar. Kenaikan juga dialami oleh Pinang Performa sebesar 110,24% menjadi Rp27,23 miliar. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra