Jakarta – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D. Hadad menyatakan bahwa Islamic Development Bank (IDB) berencana untuk mendirikan Islamic Mega Infrastructure Bank.
Dalam hal ini, Indonesia menjadi salah satu kandidat yang bersaing dengan Turki untuk menjadi tuan rumah Islamic Mega Infrastructure Bank yang merupakan bank pembiayaan infrastruktur yang dibangun dan disponsori oleh IDB.
“Indonesia ini lagi dipilih antara dua negara Turki atau Indonesia, untuk menjadi tuan rumah islamic mega infrastructure bank. Jadi antara Istanbul dan Jakarta mau dipilih yang mana, ya tergantung juri lah. jurinya independent,” kata Muliaman di BEI Jakarta, Selasa, 8 Maret 2016.
Menurutnya, Indonesia berpeluang untuk memperoleh kesempatan tersebut karena prospek ekonomi baik, dan proyek infrastruktur yang tengah menjadi fokus pemerintah sangat cocok dengan tujuan dari didirikannya Islamic Mega Infrastructure Bank ini.
“Apalagi kita masuk MEA pasar juga bukan pasar indonesia tapi juga pasar Asean jadi potensi berkembang sangat besar. Apalagi tracking yang paling besar di infrastruktur jadi saya pikir pas. Dia sedang liat kesiapan saja, makanya kita bawa ke BEI kementerian keuangan dan ke bursa. Nah, saya sedang memperlihatkan bahwa kita sudah canggih gini untuk meyakinkan bahwa sebaiknya di Jakarta apalagi, propek ekonomi yg bagus,” terangnya.
Muliaman menuturkan, jika nantinya IDB memilih Indonesia sebagai tuan rumah Islamic Mega Infrastructure Bank, maka nantinya akan banyak proyek infrastruktur yang akan dibiayai. Karena akan ada banyak dana baik dari investor luar negeri ataupun luar negeri yang akan bisa digunakan untuk mendukung proyek infrastruktur di tanah air.
“Benefits-nya nanti banyak proyek infrastruktur yang dibiayai. Dananya bakal billion dollar karena ini investornya bisa jadi dari luar negeri dan dalam negeri juga, anggotanya OKI dan siapa saja gak mesti orang itu tapi di jual macem-macem. Ini pakenya sukuk gitu bukan konvensional,” jelasnya.
Lebih lanjut Muliaman mengucapkan bahwa Islamic Mega Infrastructure Bank ini diharapkan akan dapat secepatnya didirikan di Indonesia. (*) Dwitya Putra