“Pasar modal itu sangat sensitif terhadap keputusan-keputusan pemerintah terkait investasi,” kata Nurhaida di Jakarta, Kamis, 15 Desember 2016.
Selain kebijakan investasi, lanjut Nurhaida, keputusan berinvestasi juga harus mempertimbangkan sejumlah data-data makroekonomi domestik di saat perekonomian global berada pada fase ketidakpastian.
(Baca juga: Paket Kebijakan Pemerintah Punya Nuansa Positif ke Investor)
Karena semua peristiwa global di 2016 yang memicu gejolak ekonomi dunia telah berdampak pada kinerja pasar modal Indonesia.
“Isu The Fed, Brexit dan penurunan ekonomi China sangat berpengaruh ke pasar modal global, termasuk pasar modal domestik,” tuturnya. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More
Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More
Jakarta — Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) mencatat, penggunaan QRIS di Jawa Tengah… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 November 2024, masih ditutup… Read More
Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More
Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More