Jakarta – Sebagai upaya dalam memajukan penegakan governance di sektor keuangan, Otoritas Jasa Keuangan menggelar Risk and Governance Summit 2015 di Museum Nasional pada tanggal 17 November 2015. Risk and Governance Summit 2015 ini, merupakan forum internasional tahunan bagi profesi di bidang governance yang merupakan bagian dari implementasi program recycling yang dijalankan oleh OJK dal mendorong peningkatan kapasitas industri melalui peningkatan profesionalisme para profesional di bidang governance.
“Forum ini salah satu strategi OJK untuk meningkatkan kualitas governance di industri jasa keuangan di luar pendekatan pengaturan dan pengawasan ke industri,” ujar Ketua Dewan Audit merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK, llya Avianti di Jakarta, Selasa, 17 November 2015.
Menurutnya, Risk and Governance Summit 2015 ini adalah pagelaran yang ketiga kalinya dengan tema “Passion To Governance: Embedding Culture Into Governance and Integrity”. Tema ini menekankan peran dan tanggung jawab aspek budaya sebagai satu pendekatan dalam implementasi good governance dan penguatan integritas OJK serta di seluruh pelaku di industri jasa keuangan.
“Kami meyakini bahwa membangun kualitas good governance tidak hanya menjadi tanggung jawab dan kewenangan otoritas, pejabat, tokoh dan institusi formal namun menjadi tanggung jawab kita bersama,” ucap Ilya.
Dalam pagelaran Risk and Governance Summit kali ini, para industri keuangan dapat mendengarkan bagaimana para pakar governance di luar otoritas, pejabat pemerintah dan institusi formal lainnya berbicara tentang governance, integritas dan termasuk ekspektasi mereka terhadap governance di Indonesia. (*) Rezkiana Nisaputra