Jakarta – Optimisme industri halal Indonesia dinilai akan terus menunjukkan tren positif ke depannya. Meski begitu, industri ini masih menemui sejumlah tantangan dalam perkembangannya.
Demikian dikatakan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari dalam Webinar Urgensi Produk Halal untuk Ekonomi Indonesia Berkelanjutan, Senin, 26 Agustus 2024.
“Di balik optimisme terhadap perkembangan industri halal di Indonesia masih ditemui banyak sekali tantangan yang menyebabkan masih belum optimal pemanfaatan produk halal oleh masyarakat,” kata Friderica.
Baca juga: OJK Sebut Perputaran Ekonomi Industri Halal Capai Rp36 Triliun
Dia merinci, tantangan tersebut di antaranya, masih rendahnya pemahaman mengenai pentingnya halal lifestyle dari segi nilai-nilai dan prinsip syariah.
Kemudian, belum optimalnya kegiatan sosialisasi, edukasi, dan promosi mengenai halal lifestyle.
Selanjutnya, gap antara penyaluran pembiayaan oleh lembaga keuangan syariah terhadap pelaku usaha industri halal.
Baca juga: KNEKS Catat Pembiayaan Syariah ke UMKM Tembus Rp155,98 Triliun
“Untuk itu diperlukan penguatan peran komunitas, kelompok masyarakat, serta seluruh pihak yang punya peran dalam ekosistem halal untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat sehingga produk dan jasa industri halal dapat menjadi pilihan utama masyarakat kita,” ujarnya.
Sebagai informasi, Indonesia menempati posisi ketiga dalam Global Islamic Economy Indicator (GIEI), meningkat dibandingkan sebelumnya yang berada di posisi empat terbesar industri halal. (*)
Editor: Galih Pratama