Jakarta – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank OCBC NISP (NISP) menyepakati pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham dengan rasio 1:1, dimana setiap pemegang satu lembar saham NISP akan mendapatkan satu lembar saham bonus.
Presiden Direktur NISP, Parwati Surjaudaja mengatakan diharapkan dengan adanya pembagian saham bonus dari kapitalisasi agio saham ini, dapat meningkatkan jumlah saham yang dimiliki pemodal.
“Diharapkan juga agar perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia dapat semakin likuid dan saham Perseroan dapat semakin menarik untuk para pemodal,” kata Parwati di Jakarta, Selasa, 3 April 2018.
Selain pembagian saham bonus, RUPST NISP juga menyetujui penggunaan laba tahun buku 2017 sebesar Rp2,2 triliun setelah dikurangi cadangan umum sebesar Rp100 juta sepenuhnya akan digunakan untuk memperkuat posisi permodalan Perseroan dan tidak dibagikan sebagal dividen kepada para pemegang saham.
Pemegang saham juga menyetujul pembelian kembali saham NISP atau buy back dengan jumlah maksimum 400.000 saham atau 0,003% dari total saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh, dalam rangka pemberian remunerasi yang bersifat variabel kepada manajemen dan kawawan dengan mengacu pada POJK No. 30/POJK.04I 2017.
Baca juga: RUPST OCBC NISP Sepakati Penambahan Pengurus Perusahaan
“RUPST juga menyepakati perubahan anggaran dasar Perseroan dengan meningkatkan modal dasar menjadi Rp6,25 triliun, terdiri dari 50 miliar saham dengan nilai nominal Rp125 per saham. Menyetujui Rencana Aksi (Recovery Plan) termasuk persetujuan memiliki instrumen utang yang memiliki karakteristik modal sesuai POJK No. 14IIPOJK 031 2017,” jelas Parwati.
Terkait kinerja, dalam menghadapi kondisi perekonomian yang penuh dinamika, NISP sendiri dapat mempertahankan pertumbuhannya dengan sehat dan berkelanjutan.
Tercatat, hingga akhir tahun 2017, NISP masih berhasil membukukan kenaikan laba bersih hingga mencapai 22% menjadi Rp2,2 triliun dari Rp1,8 triliun pada tahun sebelumnya.
Pertumbuhan laba positif itu ditopang oleh kenaikan kredit sebesar 14 persen dari Rp Rp93,4 triliun menjadi Rp106 triliun pada akhir tahun 2017. Pertumbuhan juga diraih dalam perhimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 10 persen, dari Rp103,6 triliun pada akhir tahun 2016 menjadi Rp113,4 triliun pada akhir tahun 2017.
Dengan kondisi tersebut, aset NISP meningkat sebesar 11 persen menjadi Rp153,8 triliun dari Rp138,2 triliun pada akhir tahun 2016.
“Prestasi di tahun 2017 adalah kerja nyata kolaborasi dari setiap insan Bank OCBC NISP. Di tahun 2018, fokus kami adalah meningkatkan akselarasi bisnis dengan berpusat pada inovasi produk dan layanan yang customer centric, digitalisasi sebagai enabler baik dalam otomasi proses maupun layanan kepada masyarakat serta menjaga kualitas kredit,” jelas Parwati. (*)