Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia terhadap barang dari Israel mengalami penurunan sebesar 38,23 persen secara bulanan (mtm) pada November 2023 menjadi USD1,5 juta. Kemudian, volume impor juga menurun sebesar 48,73 persen mtm.
Berdasarkan data dari BPS, penyumbang terbesar nilai impor yakni perkakas, perangkat potong (HS 82) sebesar USD463 ribu. Serta, mesin-mesin dan pesawat mekanik (HS 84) sebesar USD346 ribu.
Baca juga: Daftar 13 Produk Kurma Israel yang Diserukan untuk Diboikot
Selanjutnya, perangkat optik (HS 90) senilai USD245 ribu, mesin peralatan listrik (HS 85) senilai USD241 ribu, dan bahan kimia organik (HS 29) senilai USD90 ribu.
Sebelumnya, Deputi Bidang Statistik Ditribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan impor non migas Indonesia dari Israel senilai USD16,97 juta, di sumbang oleh komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya USD5,03 juta, perkakas dan peralatan dari logam tidak mulia USD3,86.
Baca juga: Sabun Dettol Pro Israel? Berikut Rekomendasi 5 Sabun Mandi Merek Lokal Bantu Kulit jadi Glowing
“Kemudian, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya USD3,04 juta, instrument optic, fotografi, sinematografi, dan medis USD1,45 juta, dan bahan kimia anorganik USD0,90 juta,” jelasnya.
Sementara, untuk komunitas utama yang diekspor RI ke Israel ini adalah lemak dan minyak hewan nabati (HS15). Kemudian ada alas kaki (HS64) dan juga mesin atau perlengkapan elektrik dan bagiannya (HS85). (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra