Poin Penting
- NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025, mendorong profitabilitas serta didukung spin-off BTN Syariah
- Laba bersih naik 10,58 persen yoy menjadi Rp2,30 triliun, sementara NIM meningkat menjadi 3,9 persen (versi Binaartha)
- Binaartha dan Mandiri Sekuritas sama-sama mempertahankan rekomendasi BUY, dengan target harga Rp1.345 dan Rp1.380, didorong fundamental solid serta prospek pertumbuhan KPR.
Jakarta – Analis dari Binaartha Sekuritas Avanza Bagus Aditya dan Achmadi Hangradhika memproyeksikan kinerja PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk akan moncer usai mencatatkan lonjakan net interest income (NII) di kuartal III 2025.
Pertumbuhan signifikan ini mencerminkan keberhasilan perseroan dalam meningkatkan yield aset sekaligus mengendalikan biaya dana secara efektif.
“Kenaikan net interest income yang mencapai 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun dinilai sebagai katalis penting bagi perbaikan profitabilitas BTN. Ditambah langkah spin-off BTN Syariah, kami melihat BTN masuk fase pertumbuhan yang lebih sehat dan berkelanjutan,” tulis keduanya dalam riset yang dikutip Sabtu (6/12).
Baca juga : BTN Resmikan Wajah Baru Kanwil Jateng DIY, Perkuat Transformasi Digital dan Pembiayaan Daerah
Avanza dan Achmadi menyebutkan kinerja positif BTN juga tercermin dari pertumbuhan laba bersih 10,58 persen yoy menjadi Rp2,30 triliun hingga September 2025. Peningkatan pendapatan bunga dan efisiensi pendanaan mendorong Net interest margin (NIM) BTN naik 100 bps yoy menjadi 3,9 persen di kuartal III 2025 .
Binaartha Sekuritas juga menegaskan rekomendasi BUY dengan target harga Rp1.345 yang mencerminkan potensi kenaikan 13,5 persen. Analis menilai fundamental BTN solid, terutama berkat rebound margin, pertumbuhan kredit yang tetap kuat, serta outlook penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi dan non-subsidi yang semakin positif.
Baca juga : Turun Langsung ke Padang, Direksi BTN Salurkan Bantuan Lewat Universitas dan Pemda
Dari sisi kinerja bulanan, Mandiri Sekuritas juga mencatat bahwa BTN berhasil mempertahankan NIM 4,0 persen dalam 10M25, naik signifikan dari 2,9 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kresna Hutabarat Analis Mandiri Sekuritas dalam risetnya menyebutkan kenaikan tersebut ditopang peningkatan yield aset dan perbaikan cost of fund ke level 4,2 persen.
Mandiri Sekuritas juga mempertahankan rekomendasi BUY dengan target harga Rp1.380, atau potensi kenaikan 16 persen dari harga pasar.
“Komitmen kuat pemerintah di sektor perumahan yang tercermin dari 350 ribu kuota FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) dan program KPP (Kredit Program Perumahan) akan menjadi mesin yang mendongkrak pertumbuhan kredit BTN pada 2026 dibandingkan 2025,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama










