Jakarta–Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono pada Jumat 19 Agustus kemarin menghadiri perlombaan selancar Asian Surfing Championship (ASC) di Pantai Pintu Pancer, Pacitan Jawa Timur.
Pria yang akrab disapa SBY tersebut hadir untuk mempersembahkan trofi untuk finalis Divisi Wanita ASC dan diperkenalkan dengan para peselancar terbaik dalam Hello Pacitan 2016 yang digelar ASC.
Juri Kepala ASC, Made Sadiarta memperkenalkan SBY pada beberapa peselancar ASC yang berasal dari Indonesia mulai dari Dede Suryana yaang memenangkan medali emas Asian Beach Games di Bali pada 2008 hingga Rio Waida yang memenangkan International Young Guns/King of The Groms dua minggu yang lalu. Dia juga menjelaskan pentingnya selancar dan berapa banyak gelombang kelas dunia yang ada di Indonesia serta meminta dukungan dalam mempersiapkan peselancar Indonesia untuk Olimpiade 2020 mendatang.
Pada perlombaan yang digelar kemarin, kondisi gelombang lebih kecil dari sebelumnya namun masih menyediakan kesempatan bagi peserta untuk mengesankan para juri. Made “Bol” Adi Putra dari dengan cepat menemukan ritme pda Heat 5 dan menempatkan peserta sesama Bali Tommy Sobry di belakangnya, meskipun Tommy Sobry mencoba melawan kembali namun upayanya tidak cukup untuk menyaingi Adi Putra.
Pada Heat 6, terjadi pertarungan sengit dari satu klub surfer di Bali, Padma Boy yaitu antara Made Darmayasa dan Nyoman “Blacky” Satria.
Sementara di Heat 7 rekan tim Rip Curl veteran Pepen Hendrik dan Andre Anwar berhadap-hadapan, tapi Hendrik yang menghabiskan waktu di Pacitan sebagai rumah tinggalnya tidak akan bisa dilawan dengan mudah oleh rekan setimnya yang jauh lebih muda.
Pada Heat terakhir hari kemarin juara ASC 3 kali Raditya Rondi mencetak skor tertinggi dengan 8,33 dan kemungkinan 10 poin dan kemungkinan akan menggeser Muklis Anwar dari babak perempat final. Babak perempat final akan diikuti oleh:
1. Dede Suryana vs Raju Sena
2. Rio Waida vs Rizal Tandjung
3. Made Adi Putra vs Made Darmayasa
4. Pepen Hendrik vs Raditya Rondi
(*) Ria Martati
Editor: Paulus Yoga
