Jakarta–Masih ingatkah dengan isu konsolidasi dua bank pelat merah, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dengan PT Bank Mandiri Tbk. Hingga saat ini, wacana konsolidasi yang pernah dilemparkan pemerintah pada 2014-2015 silam belum terealisasi. Padahal, dengan konsolidasi, perbankan akan lebih efisien.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati mengatakan, konsolidasi perbankan merupakan agenda penting untuk direalisasi pemerintah. Namun sejauh ini, pemerintah belum mempunyai niat baik untuk merealisasikan konsolidasi bank BUMN.
“Konsolidasi perbankan itu yang harus, karena sebenarnya Bank Indonesia saat itu sudah menyarankan, tetapi problemnya di pemerintah. Jadi pemerintah yang memang tidak punya goodwill (niat baik) untuk melakukan konsolidasi perbankan,” ujarnya di Jakarta, Senin, 6 Februari 2017.
Dia mengungkapkan, dengan adanya efisiensi perbankan, maka bank-bank nasional akan mampu bersaing dengan bank-bank asing yang memiliki aset besar sejalan dengan dilaksanakannya pasar bebas ASEAN. Terlebih, jika Bank Mandiri dan BNI konsolidasi maka Indonesia akan memiliki bank dengan aset terbesar ke-7 se ASEAN. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Selasa, 15… Read More
Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyiapkan anggaran sebesar Rp2,66 triliun untuk membayar tunjangan kinerja… Read More
Jakarta - Emiten ritel teknologi dan gaya hidup PT Erajaya Swasembada Tbk. (IDX: ERAA) mengumumkan… Read More
Jakarta - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) secara resmi menyerahkan banknotes (uang tunai) dalam mata… Read More
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kinerja positif pada lini… Read More
Jakarta – Aplikasi investasi digital Bibit.id terus berkolaborasi dengan berbagai komunitas untuk mengampanyekan pentingnya berinvestasi… Read More