Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Neraca Perdagangan Indonesia masih surplus US$2 miliar pada Februari 2021. Pencapaian tersebut tercatat lebih tinggi dari surplus US$1,96 miliar pada Januari 2021.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan surplus neraca perdagangan terjadi akibat nilai ekspor mencapai US$15,27 miliar sedangkan nilai impor mencapai US$13,26 miliar pada Februari 2021.
“Secara month to month memang terjadi penurunan impor tipis sekali. Penurunan impor Februari ini karena penurunan impor migas,” kata Suhariyanto melalui video conference di Jakarta, Senin 15 Maret 2021.
Dirinya menjelaskan, nilai impor Indonesia Februari 2021 mencapai US$13,26 miliar, turun 0,49% dibandingkan Januari 2021. Sementara itu, Impor migas Februari 2021 senilai US$1,30 miliar, turun 15,95% dibandingkan Januari 2021 atau turun 25,37% dibandingkan Februari 2020.
Sedangkan untuk impor nonmigas Februari 2021 mencapai US$11,96 miliar, naik 1,54% dibandingkan Januari 2021.
Sementara itu, nilai ekspor Indonesia Februari 2021 yang mencapai US$15,27 miliar tercatat turun 0,19% dibanding ekspor Januari 2021. Angka tersebut disumbang paling besar oleh ekspor nonmigas mencapai US$14,40 miliar.
Dengan begitu, secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari hingga Februari 2021 mencapai US$30,56 miliar atau naik 10,35% dibanding periode yang sama tahun 2020, demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$28,81 miliar atau naik 10,52%. (*)
Editor: Rezkiana Np