Jakarta – Negara anggota yang tergabung dalam BRICS menyerukan agar segera memberikan tekanan kepada Israel agar menghentikan eskalasi perang berdarah di Gaza.
“Negara-negara BRICS sebagai satu suara, menyerukan untuk segera memberi tekanan kepada Israel agar menghentikan pertumpahan darah, yang sudah demikian sangat tragis dan super tragis,” kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, dinukil VOA, Rabu, 12 Juni 2024.
Ia mengatakan, saat ini komunitas internasional harus menggunakan semua instrumen politik dan hukum yang dimiliki untuk mencapai tujuan ini.
Baca juga: Jokowi Masih Kaji jadi Anggota BRICS, Terganjal Dolar AS?
Selain itu, Lavrov juga menyalahkan pihak Amerika Serikat (AS) lantaran percaya diri untuk menjadi pemenang apabila terjadi perang nuklir sementara Eropa akan menderita.
Diketahui, BRICS merupakan aliansi ekonomi dan politik dan singkatan dari negara-negara pembentuk seperti Brasil, Rusia, India, China atau Tiongkok, dan South Africa atau Afrika Selatan.
Bahkan, BRICS telah resmi menambah enam negara anggota baru yaitu Arab Saudi, Iran, Ethiopia, Mesir, Argentina, dan Uni Emirat Arab.
Baca juga: Tinggalkan Dolar, Brasil Rayu Negara Lain Masuk BRICS
Di mana, sekitar 40 persen populasi dunia tinggal di keempat negara itu dengan 25 persen pendapatan domestik bruto dunia. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat.
Adapun Indonesia, hingga kini masih mengkaji keikutsertaan menjadi anggota aliansi dagang Brasil, Rusia, India, China dan South Africa (BRICS).
Hal tersebut, ditegaskan langsung Presiden Jokowi usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-15 di Johannesburg, Afrika Selatan.
“Kita ingin mengkaji terlebih dahulu, mengkalkulasi terlebih dahulu, kita tidak ingin tergesa-gesa,” kata Jokowi, dalam video yang diunggah di kanal Youtube Sekretariat Presiden, dikutip 25 Agustus 2023 lalu. (*)
Editor: Galih Pratama