Jakarta – Analisis Eksekutif Senior Departement Strategic Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Eko Ariantoro, menargetkan OJK dapat menarik hingga 3 juta nasabah bank wakaf hingga akhir 2022.
Target tersebut disampaikan Eko ditengah acara talk show “Tren multifinance dan pemberdayaan masyarakat” di gedung BRI II, Jakarta, Rabu, 3 Januari 2019.
“Alhamdulillah hari ini telah berdiri 41 bank wakaf mikro yang paling banyak berada di daerah Jawa timur karena pondok pesantren banyak di sana. Target kami di 2022 bisa mencapai 1000 bank wakaf mikro dengan total 3 juta nasabah,” Ujar Eko.
Bank wakaf sendiri merupakan bagian dari garis kebijakan OJK yang dituangkan dalam destination statement 2017-2022.
Kebijakan tersebut menurut Eko merupakan bentuk dukungan otoritas jasa keuangan terhadap UMKM di Indonesia terutama Microfinance.
“ada 3 area yang akan digarap. Pertama adalah program ekonomi desa melalui optimalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) yang sudah berjalan di 42 Kabupaten dan 1400 desa. kedua, arah penguatan ekonomi syariah melalui pendirian bank wakaf mikro di sekitar wilayah pesantren. Kemudian yang ketiga adalah program KUR klaster,” terangnya.
Sebagai informasi Program KUR Klaster merupakan penyaluran kredit usaha rakyat yang berasal dari perbankan kepada para pelaku usaha mikro, petani, atau nelayan. (*)