Jakarta – Untuk kesekian kalinya, MUFG Group melalui Danamon dan Adira kembali menjadi sponsor utama Indonesia International Motor Show (IIMS). Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya dalam mendorong perekonomian nasional. Apalagi, sektor otomotif diyakini mampu berkontribusi dalam mempercepat pemulihan ekonomi.
Ada beberapa alasan mengapa institusi jasa keuangan seperti MUFG Group mau mendukung pameran industri otomotif dan mengambil porsi sponsorship paling besar. Pertama, industri otomotif merupakan tulang punggung perekonomian nasional dan menjadi lokomotif pemulihan ekonomi pasca krisis akibat pandemi. Peranannya tidak hanya sebatas memacu pertumbuhan dan penggerak sektor riil, juga penyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
Besarnya potensi industri otomotif ini menjadi perhatian khusus Danamon dan Adira yang juga didukung penuh MUFG Group. “Melalui dukungan ke industri otomotif nasional, kami ikut berpartisipasi dalam memajukan perekonomian negeri ini. Kami mampu menyediakan solusi keuangan untuk sektor usaha ini dari hulu hingga ke hilir (end to end) berkat dukungan penuh MUFG Grup dan kolaborasi bersama Adira Finance,” ujar Presiden Direktur Bank Danamon Yasuhi Itagaki dikutip 21 Februari 2023.
Kedua, potensi pasar otomotif masih sangat besar. Berdasarkan data penjualan mobil nasional selama tahun 2022 menembus 1 juta unit. Dari kategori wholesales atau penjualan pabrik ke dealer, penjualan mobil nasional naik 18,1% menjadi 1.048.040 unit (yoy). Demikian pula penjualan ritel atau dari dealer ke konsumen, naik 17,4% (yoy) menjadi 1.013.584 unit.
Data penjualan sepeda motor juga meningkat. Dilansir dari laman resmi Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), penjualan motor domestik mencapau 5.221.470 unit pada Januari-Desember 2022 Capaian selama 2022 berhasil mengalami peningkatan 3,2% dibandingkan penjualan 2021, yang meraih angka 5.057.516 unit. Data penjualan motor dan mobil ini belum memperhitungkan penjualan kendaraan bekas, spare parts dan industri penunjang lainnya.
Ketiga, industri otomotif merupakan sektor usaha unggulan yang disasar MUFG Group. Untuk melayani ini, MUFG group mengerahkan segala kemampuan dan membangun kolaborasi besar. MUFG melayani nasabah korporasinya, seperti pabrikan mobil, ekspor impor dan jaringan ATPM. Sementara Danamon menyasar semua pelaku usaha yang berada dalam rantai pasok industri otomotif, termasuk main dealer, penjual mobil bekas hingga pemasok dan distributor spare parts. Untuk pembiayaan ke konsumen akhir, digarap oleh Adira.
“MUFG bersama Danamon dan Adira Finance terlibat di hampir setiap mata rantai otomotif Indonesia. Mulai dari manufaktur hulu baja, plastik, dan material lainnya hingga midstream – ribuan onderdil mobil, hingga downstream – penjualan mobil melalui distributor dan pembelian oleh pengguna akhir. Kami bangga selalu dalam setiap langkah kami dalam memberikan dukungan finansial kepada hampir semua pelaku industri dan konsumen,” ungkap Kazushige Nakajima, Executive Officer, Country Head of Indonesia, MUFG Bank, Ltd.
Sinergi bersama berdampak besar terhadap kinerja, baik kinerja Danamon maupun Adira. Kolaborasi dengan MUFG juga meningkatkan daya saing Danamon dan Adira di industri.
Pada paparan kinerja, manajemen Bank Danamon melaporkan pertumbuhan kredit dan trade finance sebesar 12% menjadi Rp146,7 triliun, sejalan dengan rata rata pertumbuhan kredit industri perbankan sebesar 11,39%. Dari jumlah tersebut, kredit konsumer meningkat 18% menjadi Rp12 triliun, sedangkan pembiayaan otomotif melalui Adira tumbuh 10% menjadi Rp44,5 triliun.
Posisi MUFG Grup di produsen dan pabrikan (sektor hulu), Bank Danamon di supply chain dan Adira di konsumen akhir (sektor hilir) merupakan kombinasi ciamik dalam memenangkan persaingan di industri otomotif.
Dengan konteks seperti ini, bisa dimengerti jika ketiganya mengambil peran besar dalam ajang tahunan pameran industri otomotif. “Kami akan menghadirkan banyak promo kepada nasabah yang melakukan pembelian kendaraan selama pameran berlangsung. Kami optimistis karena IIMS merupakan perhelatan akbar pertama yang dilakukan sepenuhnya secara offline setelah pandemi dinyatakan berakhir dan kebijakan PPKM resmi dicabut pemerintah,” tambah Yasushi Itagaki. (*)