Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat) bersama tujuh Bank lain yang tergabung dalam the First Movers on Sustainable Banking (First Movers) meluncurkan Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (IKBI).
Inisiasi ini merupakan bentuk konsistensi dari kegiatan yang telah dimulai oleh Muamalat bersama tujuh bank lain selama dua tahun berjalan.
Berawal dari tahun 2015, delapan bank anggota First Movers menjalani program First Steps to become Sustainable Bank yang dirintis oleh OJK dan WWF-Indonesia, yakni berupa pelatihan, sosialisasi, serta strategi implementasi manajemen risiko lingkungan hidup dan tata kelola sosial dalam jangkauan masing-masing Bank tersebut.
Melalui Inisiasi yang terfokus pada keuangan berkelanjutan, IKBI mengutamakan penyaluran pembiayaan pada nasabah yang lebih berkualitas dengan melakukan mitigasi terhadap risiko-risiko yang berkaitan dengan aspek lingkungan dan tata kelola sosial.
“Kami berharap IKBI dapat menjadi wadah untuk melakukan transfer knowledge dari lembaga keuangan yang telah menjalankan keuangan berkelanjutan baik melalui sesi sharing maupun program pembiayaan bersama menggunakan mekanisme sindikasi atau clubdeal,”Head of Corporate Linkage & Syndication, Resnumurti Wibisono di Jakarta, Kamis, 31 Mei 2018.
Baca juga: Engagement Nasabah Muamalat Tak Tertandingi
Resnu melanjutkan inisiasi ini dapat menggerakkan lembaga jasa keuangan, baik bank maupun non-bank, emiten, maupun sektor industri lain untuk turut berpartisipasi dalam keuangan berkelanjutan yang diharapkan dapat membawa dampak positif bagi nasabah, lingkungan serta tata kelola sosial di Indonesia.
Turut hadir dalam acara ini, Corporate Banking Director Bank Muamalat, Indra Y. Sugiarto sebagai penandatangan MoU dan plakat peresmian IKBI.
Muamalat sendiri telah melakukan kerjasama dengan industri kelapa sawit yang terbukti berkontribusi terhadap lingkungan, guna membantu 10.000 petani plasma selama dua tahun ini.
Pembentukan IKBI diharapkan dapat menjadi sebuah inisiasi strategis jangka panjang dan berlandaskan kebutuhan pasar (market-led initiative) serta menjadi salah satu metode implementasi yang membidik peluang potensi bisnis keuangan berkelanjutan. (*)