Jakarta – Modalku sebagai perusahaan financial technology (fintech), memperluas segmen bisnisnya dengan memberikan akses pendanaan kepada pengusaha online yang berjualan di berbagai platform digital. Sebelumnya, Modalku juga telah bekerja sama dengan berbagai platform e-commerce untuk menyediakan fasilitas pinjaman terhadap merchant online.
Melalui pendanaan dari Modalku, pengusaha online bisa mendapatkan pinjaman tanpa agunan hingga Rp250 juta dengan jangka waktu sampai 12 bulan. Bunga pinjaman yang dikenakan juga rendah, dimulai dari 2% per bulan atau 24% per tahun yang akan ditentukan berdasarkan profil risiko dari masing-masing penjual dengan proses persetujuan cepat maksimal 3 hari kerja setelah dokumen dilengkapi.
Per tahun 2019, sebanyak 15,08% dari jumlah pengusaha di Indonesia merupakan pengusaha online dan selama pandemi terdapat peningkatan jumlah hingga lebih dari 300 ribu pengusaha online. Co-Founder & COO Modalku, Iwan Kurniawan mengatakan, ini menunjukkan potensi layanan digital di Indonesia masih menunjukkan tren yang positif.
“Pada kondisi physical distancing, semakin banyak masyarakat yang melakukan aktivitas utamanya melalui platform digital, termasuk transaksi jual beli barang. Modalku melihat peningkatan penggunaan layanan digital ini harus diimbangi dengan akses pendanaan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik pengusaha online,” katanya seperti dikutip di Jakarta, Kamis 30 Juli 2020.
Untuk mengetahui kebutuhan serta pandangan pengusaha online terhadap pinjaman bisnis ke platform peer-to-peer (P2P) lending, Modalku mengadakan survei terhadap 200 pengusaha online di Indonesia dengan metode kuantitatif.
Hasil dari survei menunjukkan platform digital yang digunakan oleh pengusaha online dalam menjalankan usahanya didominasi oleh platform e-commerce seperti Shopee (77,5%) dan Tokopedia (70,5%), serta aplikasi pesan seperti Whatsapp dan Line (62%). Permasalahan usaha yang ingin diselesaikan dengan mendapatkan pinjaman modal adalah untuk meningkatkan stok barang (63,5%), mencoba peluang usaha baru (57,5%), dan melakukan pemasaran online (49,5%). Sekitar 70% dari responden sudah merasa nyaman untuk mengajukan pinjaman secara online.
Digital Marketing Director Modalku, Alexander Christian mengungkapkan jumlah pengusaha online di Indonesia menunjukkan peningkatan yang pesat terutama di masa pandemi ini. “Salah satu hal menarik dari hasil survei ini adalah beragamnya platform yang digunakan oleh pengusaha online dalam berjualan. Seringkali segmen ini terkendala mendapatkan akses pendanaan karena tidak memiliki agunan, padahal mereka adalah bagian dari sektor yang menggerakkan ekonomi digital di Indonesia,” ungkapnya.
Saat ini, Modalku sudah menyediakan fasilitas pinjaman ke pengusaha online yang berjualan di banyak platform, termasuk e-commerce, media sosial (Instagram, Facebook, dan lainnya), aplikasi pesan (Whatsapp, Line, dan lainnya), serta platform digital lainnya (website milik sendiri, aplikasi pemesanan makanan, dan lainnya).
Kemudian, Modalku juga telah menjalin kerjasama dengan beberapa platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak untuk memberikan akses pendanaan kepada merchant online. Kerjasama dengan berbagai platform e-commerce yang telah memberdayakan jutaan penjual menjadi partner yang tepat bagi kami dalam mendukung UMKM lokal yang berpotensi.
Sampai saat ini, sudah ada jutaan transaksi pinjaman merchant online yang sudah didukung oleh Modalku melalui fasilitas pinjaman di platform e-commerce. Kolaborasi ini juga telah berhasil menjangkau UMKM di beberapa kota di Indonesia, baik di dalam maupun luar Jawa, seperti Medan, Batam, ataupun Makassar. (*) Ayu Utami