MNC Bank Siap Melesat di 2018

MNC Bank Siap Melesat di 2018

Jakarta – Setelah memperkuat fondasi bisnis pasca akuisisi oleh MNC Group selama tiga tahun terakhir, PT Bank MNC Internasional Tbk, (MNC Bank) bersiap melaju kencang mulai 2018 untuk fokus mengejar pasar konsumer.

Presiden Direktur MNC Bank Benny Purnomo mengatakan tahun ini menjadi periode terakhir dari tahap pertama pengembangan strategi MNC Bank yang telah berlangsung sejak 2015. Selama periode tersebut, MNC Bank fokus pada transformasi pembangunan fondasi melalui inovasi strategi bisnis.

“Tahun depan kami sudah siap melaju kencang, apalagi didukung oleh suntikan modal dari MNC Group agar modal kami semakin kuat,” ucapnya dalam keterangan resmi, Kamis, 26 Oktober 2017.

Pada tiga tahun pertama, MNC Bank telah membangun infrastruktur teknologi informasi, pengembangan jaringan kantor, pengembangan produk dan aktivitas baru berbasis digital. Kemudian, pengembangan aplikasi mobile, membangun kerja sama bisnis dengan pihak ketiga yang menunjang perkembangan bisnis MNC Bank, serta tidak terlepas dari peningkatan kualitas SDM yang merupakan aset bagi perusahaan.

Selanjutnya, kata dia, memasuki tahap kedua dari proses transformasi, yakni fokus bisnis. MNC Bank telah menyusun rencana strategis bank untuk tahun 2018, di antaranya memperkuat struktur permodalan, akuisisi nasabah untuk menggenjot pertumbuhan dana murah, pemulihan kredit bermasalah, dan pengembangan strategi yang telah diterapkan sebelumnya.

Sementara itu, emiten bersandi saham BABP tersebut secara selaras menggenjot pertumbuhan bisnis secara anorganik. Penambahan modal rencananya akan dilakukan setiap tahun hingga 2021. Benny menambahkan, rencana akuisisi bank yang digagas oleh MNC Group sebagai induk usaha, masih berjalan hingga saat ini.

Sampai saat ini perseroan masih mengincar bank BUKU I dan II yang memiliki fokus di sektor konsumer. “Harganya belum ketemu, mereka menawarkan 3 sampai 4 kali nilai buku. MNC Group mau mengambil alih dan nantinya digabung dengan MNC Bank. Diakuisisi, dibenahi, baru merger dengan MNC Bank,” jelasnya.

Adapun hingga kuartal III-2017, penyaluran fungsi intermediasi MNC Bank mencapai Rp7,6 triliun atau tumbuh sebesar 4 persen (yoy). Pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh kredit properti dan konstruksi. Sementara penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp8,7 triliun.

Hasil dari penerapan startegi untuk mendapatkan cost of fund yang lebih rendah dan penyaluran kredit yang berkualitas mencatatkan pos pendapatan bunga bersih (NII) meningkat 8 persen (yoy). MNC Bank terus melakukan perbaikan kualitas kredit perseroan peninggalan manajemen lama melalui 3 strategi yaitu restrukturisasi, penjualan agunan dan proses litigasi.

Restrukturisasi kredit dilakukan untuk meningkatkan kinerja bank dalam jangka panjang. Sampai dengan September 2017 MNC Bank telah mengalokasikan biaya cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sebesar Rp103,2 miliar. (*)

Related Posts

News Update

Top News