Jakarta – Perkembangan digital yang begitu pesat memicu pula meningkatnya kejahatan siber, tak terkecuali di industri keuangan nasional. Untuk memitigasi risiko tersebut, Technopreneur Bidang Keamanan Informasi, Budi Rahardjo mengatakan, ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh industri, antara lain security, integrity, dan availability.
“Kalau bicara security, kita bicara tiga hal yakni confidentiality, integrity, dan availability. Kalau bicara kerahasia-rahasiaan itu kita confidentiality. Tapi kerahasiaan itu one thing, kalau yang saldo berubah segala macam berubah itu integrity. Kita tidak ingin nilai saldo kita berubah, kita tidak ingin nilai saham kita yang kita miliki berubah, kita tidak ingin crypto currency yang kita miliki berubah dengan tiba-tiba,” kata Budi secara dalam sebuah webinar, Kamis, 10 Maret 2022.
Ia melanjutkan, banyak orang yang sudah paham tentang confidentiality, namun belum begitu memahami tentang integrity. “Nah ini bagaimana memastikan integrity. Kebanyakan orang sudah paham tentang confidentiality itu, dengan mulai pasangin firewall segala macam. Tapi itu tidak melindungi integrity. Aplikasi transaction kita kelemahannya di sini,” ujar Budi.
“Yang terakhir, itu availability, sehingga kalau di atack habis-habisan. Bayangin kalau sistem tidak tersedia dua bulan, waktu itu ada satu crypto currency yang servernya down dua bulan. Kan orang-orang mau jual crypto-nya nggak bisa,” pungkasnya. (*) Bagus Kasanjanu