Moskow– Rubel Rusia tercatat melemah terhadap dolar pada Kamis, 22 Juni 2022. Rubel melemah 0,4% terhadap dolar di level 53,36, Kendati demikian, penurunan Rubel ini tidak menampik bahwa posisi Rubel per Rabu, 22 Juni 2022 kemarin masih mendekati level terkuatnya sejak Juni 2015 di 52,80, atau naik 0,7% untuk diperdagangkan pada 56,01 versus euro, atau mendekati level tertinggi di 55,01 yang dicapai di sesi sebelumnya. Rubel telah menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di dunia tahun ini, yang didorong oleh pendapatan tinggi Rusia dari ekspor komoditas, penurunan tajam dalam impor dan larangan rumah tangga menarik tabungan mata uang asing.
Pembuat kebijakan terkemuka Rusia, seperti dikutip dari Reuters, diduga menggunakan forum ekonomi tahunan Rusia di St Petersburg pekan lalu untuk menyoroti kekuatan rubel baru-baru ini. Hal ini dikarenakan adanya kekhawatiran bahwa ini dapat membebani ekonomi karena mengarah ke resesi di tengah sanksi keras atas apa yang disebut Moskow sebagai “operasi militer khusus” di Ukraina.
Kekuatan Rubel saat ini, disebut, turut ditopang oleh perusahaan yang harus membayar pajak awal minggu depan. Khususnya, untuk perusahaan yang berfokus pada ekspor, mereka harus mengubah pendapatan dolar dan euro-nya menjadi rubel. Saat ini, eksportir terlihat belum mulai menjual valuta asingnya sebagai persiapan untuk membayar pajak. Hal ini menunjukkan bahwa Rubel masih memiliki ruang untuk menguat kembali.
Di sisi lain, indeks saham Rusia terlihat cukup stabil. Indeks RTS berdenominasi dolar (.IRTS) turun 0,1% menjadi 1.402,2 poin setelah mencapai level tertinggi lebih dari empat bulan di awal perdagangan. Sementara Indeks MOEX Rusia berbasis rubel (.IMOEX) stabil di 2.374,4 poin. (*)