Jakarta – Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta menilai, meski ekonomi Indonesia masih tumbuh negatif di kuartal III-2020, Pemerintahan Jokowi masih optimis dapat menekan angka kemiskinan hingga 0% pada periode kedua kepemimpinannya.
Hal tersebut juga telah tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
“Salah satunya misalnya no one left behind, yang terkait dengan pengentasan kemiskinan menjadi zero dalam pemerintahannya pak Presiden dalam periode kedua,” kata Arif melalui diskusi virtual Indef bersama Greenpeace di Jakarta, Jumat 13 November 2020.
Menurutnya, meski pertumbuhan ekonomi Indonesia masih negatif namun saat ini sudah membaik dan menuju ke arah positif. Pasalnya, menurut Arif, Indonesia sudah berhasil melewati titik terdalam kontraksi perekonomiannya.
“Kita berhasil melewati titik terdalam perekonomian, sama halnya dengan tren (pertumbuhan) yang terjadi di dunia,” tambah Arif.
Perlu diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 masih mencatatkan kontraksi atau -3,49%. Meskipun demikian, jika dibandingkan kuartal II-2020 di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatat minus -5,32%, pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil tumbuh positif secara kuartalan.
Perbaikan ini dikatakan telah dipengaruhi oleh beberapa hal. Salah satunya dari hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan bahwa kegiatan dunia usaha mulai membaik pada kuartal III-2020. (*)
Editor: Rezkiana Np