Jakarta – PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) pada hari ini telah menggelar paparan public terkait kinerja keuangannya hingga kuartal III-2023, di mana AirAsia mampu membukukan pendapatan usaha yang melonjak 97 persen menjadi Rp4,93 triliun dari Rp2,5 triliun tahun sebelumnya.
Presiden Direktur CMPP, Veranita Yosephine, mengatakan bahwa peningkatan pendapatan tersebut sejalan dengan penambahan kapasitas, rute, dan economic of scale yang lebih besar, sehingga terus memperbaiki posisi EBITDA Perusahaan.
Baca juga: Jalankan Strategi Diversifikasi, Delta Dunia Group Makmur Raup Pendapatan Rp21,64 Triliun
“Memang masih negatif di sembilan bulan pertama 2023 itu tapi sudah jauh turun, artinya adalah performance financial jauh lebih baik dibandingkan tahun 2022, yaitu dari loss Rp718 miliar menjadi Rp30 miliar,” ucap Veranita dalam paparan public di Jakarta, 16 November 2023.
Di samping itu, dirinya juga menyebutkan bahwa, perusahaan saat ini masih menghadapi tantangan salah satunya adalah terkait dengan biaya perbaikan armada pesawat udara yang tidak digunakan selama masa pandemi Covid-19 atau kurang lebih selama dua tahun ke belakang.
“Terus juga kita merealisasikan tindakan dari pesawat baru dengan beberapa requirement modifikasi dan juga kita maintenance dari beberapa pesawat kita yang sudah jatuh tempo untuk service enam tahun ya service besar nah itu di belakangnya itu masih banyak beban biaya yang sebagian besarnya itu datang akibat Covid-19,” imbuhnya.
Baca juga: Tumbuh 55,4 Persen, Pendapatan Konsolidasi WIR Group Tembus Rp1.876,2 M
Perseroan juga mampu bangkit dengan baik yang ditunjukkan oleh susutnya rugi tahun berjalan di kuartal III-2023 menjadi Rp874,2 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat rugi Rp1,48 triliun.
Di mana, rugi per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ikut menurun menjadi Rp81,93 per saham dari sebelumnya yang tercatat senilai Rp138,86 per saham. (*)
Editor: Galih Pratama