Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2022 bisa mencapai kisaran 5,0% sampai 5,5%. Sementara itu dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022, pertumbuhan ekonomi pada 2021 diperkirakan akan mencapai 3,7% sampai 4,5%
“Kita akan fokus meningkatkan produktivitas ekonomi. Presiden menyampaikan pemerintah berusaha pada 5,5% dan seterusnya akan di atas 6%,” kata Sri Mulyani pada paparan virtualnya, Senin, 16 Agustus 2021.
Untuk mencapai target tersebut, konsumsi masyarakat diharapkan tetap menjadi komponen utama yang mendukung kinerja ekonomi dengan didukung penguatan dan penyempurnaan program perlindungan sosial secara efektif dan tepat sasaran bagi masyarakat. Sementara itu, konsumsi Pemerintah akan diarahkan untuk pelayanan publik yang efisien disertai upaya memperkuat spending better.
Di sisi lain, berbagai langkah perbaikan iklim investasi, komitmen Pemerintah terhadap penyelesaian proyek strategis nasional yang memiliki multiplier effect yang tinggi terhadap perekonomian, serta terjaganya peringkat sovereign credit rating Indonesia akan mendorong kinerja investasi. Selanjutnya, perbaikan arus investasi akan memperkuat daya saing produk dalam negeri, sehingga mampu mendorong peningkatan ekspor.
Upaya perbaikan fundamental ekonomi yang dilakukan melalui reformasi struktural juga ditopang melalui implementasi Undang-Undang Cipta Kerja dan peraturan pelaksanaannya. Dengan implementasi reformasi struktural tersebut, tren pertumbuhan ekonomi diharapkan terus meningkat sehingga Indonesia memiliki basis pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat pada tahun 2022.
APBN tetap menjadi instrumen utama yang menjadi motor dalam pemulihan ekonomi, meneruskan reformasi, dan melindungi masyarakat dari bahaya Covid-19. Konsolidasi fiskal juga terus dilanjutkan untuk memuluskan normalisasi defisit APBN untuk kembali di bawah 3% PDB dengan tetap menjaga momentum pemulihan ekonomi. (*)
Editor: Rezkiana Np