Diperlukan sinergi antara bank syariah besar dan lembaga komunitas dalam penyaluran pembiayaan mikro, zakat produktif, dan CSR. Program-program seperti KUR syariah dan kemitraan dengan fintech bisa menjadi tulang punggung pembiayaan komunitas modern. Keuangan komunitas harus mampu menjangkau desa-desa, pesantren, dan komunitas ormas keagamaan yang selama ini terpinggirkan oleh skema keuangan konvensional.
Rekomendasi strategis meliputi penyusunan regulasi modular, pemberian insentif pajak sosial, pembentukan Dana Akselerasi Digitalisasi LKM, serta penyusunan sistem monitoring berbasis outcome sosial. Keuangan komunitas juga harus mengembangkan ekosistem kolaboratif yang mempertemukan modal sosial dengan standar kelembagaan profesional.
Dengan modal sosial yang kuat, jaringan ormas yang luas, serta dukungan regulasi progresif, Indonesia berada di posisi strategis untuk menjadikan lembaga keuangan syariah berbasis komunitas sebagai lokomotif inklusi. Tantangannya adalah memastikan transformasi nilai menjadi sistem dari niat baik menjadi institusi yang kredibel, adaptif, dan berdaya saing digital.
Jika momentum ini dikelola dengan strategi yang tepat, keuangan syariah komunitas akan menjadi jembatan antara sistem keuangan nasional dan kebutuhan riil masyarakat bawah. Sebuah transformasi yang bukan hanya mungkin, tapi juga mendesak. (*)
