Menilik Potensi Ekonomi dan Ekspor dalam Buku “Jawa Tengah Berani Mendunia”

Menilik Potensi Ekonomi dan Ekspor dalam Buku “Jawa Tengah Berani Mendunia”

Jakarta – Indonesia Eximbank Institute meluncurkan buku kajian strategis berjudul “Jawa Tengah Berani Mendunia”, yang menyajikan strategi komprehensif untuk menjadikan Jawa Tengah sebagai kekuatan ekspor Indonesia di pasar global. 

Buku ini merupakan hasil kolaborasi lintas lembaga antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Indonesia Eximbank, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Tengah Yogyakarta, serta Bank Jateng. 

Plt. Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank, Sukatmo Padmosukarso, mengatakan, peluncuran buku ini bertepatan dengan HUT Jawa Tengah ke-80, yang dimaknai sebagai ajakan untuk bergerak bersama. 

Ia berharap, semoga karya ini menjadi bekal strategis bagi pelaku usaha dalam membaca tren, memanfaatkan regulasi, dan mengambil keputusan dengan percaya diri. 

“Kami mengundang seluruh pemangku kepentingan yakni pemerintah, perbankan, asosiasi, komunitas, hingga UMKM, untuk berkolaborasi dalam peningkatan literasi ekspor, business matching, sertifikasi, pembiayaan, dan branding produk Jawa Tengah,” katanya, dikutip Rabu, 27 Agustus 2025.

Buku Jawa Tengah Berani Mendunia mencakup potret ekonomi dan potensi ekspor Jawa Tengah, analisis sektor unggulan seperti tekstil, furniture, makanan-minuman, alas kaki, dan produk perikanan, serta strategi pembiayaan, pemberdayaan UKM, dan penguatan ekosistem ekspor. 

Baca juga : KPK Telusuri Aliran Dana Kredit Bermasalah LPEI, Panggil Ulang Pejabat Standard Chartered

Buku ini juga menyajikan tantangan dan peluang ekspor, strategi quick win dan jangka panjang, serta kiat praktis menjadi eksportir baru. 

Ekonomi Jawa Tengah

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyampaikan pada kuartal II 2025, ekonomi Jawa Tengah tumbuh sebesar 5,28 persen, dengan realisasi investasi semester I mencapai Rp45,58 triliun, tertinggi di Pulau Jawa. 

Ia menekankan pentingnya ekspor sebagai motor penggerak ekonomi daerah dan berharap buku ini menjadi panduan nyata dalam mengoptimalkan potensi ekspor Jawa Tengah. 

“Saya berharap buku ini tidak hanya dibaca, tetapi juga diimplementasikan. Mari jadikan setiap rekomendasi sebagai inspirasi untuk bertindak nyata,” harapnya. 

Sementara, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwi Atmoko, menambahkan bahwa buku ini hadir sebagai panduan strategis berbasis data dan pengalaman lapangan, yang relevan bagi pengembangan pasar internasional. 

Baca juga : Kolaborasi LPEI dan Maybank Indonesia Dorong Ekspor Nasional

“Tidak hanya sebagai dokumen kebijakan, buku ini diharapkan menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi pelaku usaha lokal untuk berani menembus pasar dunia,” katanya. 

Data dan Fakta Jawa Tengah Berani Mendunia 

Buku ini menjabarkan tentang potensi ekspor Jawa Tengah, dimana ekspor tumbuh 8,25 (yoy) sepanjang Januari – Juni 2025, melampaui pertumbuhan ekspor nasional yang hanya 7,7 persen, dengan sebaran negara tujuan utama ekspor ke Amerika Serikat, Belanda, Australia, China dan Korea Selatan. 

Industri pengolahan masih menjadi motor utama perekonomian daerah dengan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). 

Tercatat, 10 kelompok industri manufaktur utama menyumbang 96,3 persen dari total nilai PDRB sektor industri pengolahan, mencerminkan struktur ekonomi yang terfokus pada sektor-sektor tertentu. 

Namun demikian, terdapat ketidakseimbangan antara struktur output manufaktur dengan komposisi ekspor. Ekspor Jawa Tengah masih didominasi oleh industri tekstil, produk kayu, alas kaki, dan furniture. 

Keempat sektor tersebut secara total hanya memberikan kontribusi sekitar 14 persen terhadap PDRB industri pengolahan. Hal ini menunjukkan bahwa sektor ekspor unggulan belum sepenuhnya mencerminkan kekuatan utama struktur manufaktur Jawa Tengah. 

Sebaliknya, industri makanan dan minuman (mamin) justru menjadi penyumbang terbesar dengan pangsa 45,5 persen terhadap PDRB industri pengolahan. 

Meski memiliki dominasi kuat di pasar domestik, sektor mamin belum dimaksimalkan sebagai penggerak ekspor, sehingga masih menyisakan ruang besar untuk dikembangkan dalam mendukung kinerja perdagangan luar negeri Jawa Tengah.  (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62