Menyoal masalah independensi terhadap industri di mana dia pernah berkarir, kepada Infobank Sigit menegaskan, bahwa dia sudah hampir setahun tidak lagi bekerja di sektor jasa keuangan. Sigit terakhir menjabat sebagai Komisaris BCA pada tanggal 7 April 2016, dan menyelesaikan tugas sebagai Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) pada 27 Juni 2016.
Dalam ketentuan yang berlaku, secara umum seorang yang sudah tidak bekerja di perusahaan atau lembaga tertentu sekurang-kurangnya enam bulan, dia sudah dianggap sebagai pihak yang tidak terafiliasi atau independen terhadap perusahaan atau lembaga tempat dia bekerja sebelumnya.
Menurut catatan, Selain independen, kenyataan Sigit ternyata punya pengalaman di luar sektor perbankan juga menjadi nilai tambah. Ia tercatat pernah lima tahun menjadi direktur di leasing, dan lima tahun di lembaga keuangan bukan bank yang bergerak di pasar modal.
Sigit Pramono adalah alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang angkatan 1983, yang telah malang melintang di industri keuangan. Peraih gelar MM dari Sekolah Bisnis Prasetiya Mulya tahun 1992 ini mampu menduduki posisi penting. Beberapa posisi strategis yang pernah dijabatnya antara lain Vice President Director Bank Merincorp (1993-1997), Vice President Director PT Merchant Investment Corporation (1992-1993), Komisaris PT Bank Merincorp Securities (1992-1993). Kemudian pada 200-2003 Sigit menjadi Presiden Direktur PT BII dan pada 2003-2008 dirinya menjabat sebagai Direktur Utama PT BNI. Pada tahun 2006, Sigit juga dipercaya para bankir untuk menjadi Ketua Umum Perbanas. Dirinya menjabat selama dua periode. (*)
Poin Penting BNI Sekuritas menggandeng Yayasan KSE melalui program CSR We Move, We Share, We… Read More
Poin Penting BRIDS dan Pegadaian meluncurkan layanan Gadai Efek Online di aplikasi BRIGHTS, memungkinkan investor… Read More
Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More
Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More
Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More
Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More