Jakarta – Rusia dan Ukraina dilaporkan melancarkan serangan bom dan drone di awal 2024, pada Senin, 1 Januari 2024.
Pemimpin wilayah pendudukan Donetsk, Ukraina Timur, yang diangkat oleh Rusia mengatakan, bombardemen di kota Donetsk menewaskan sedikitnya empat orang dan mencederai 13 lainnya.
Di Ukraina Selatan, Gubernur Oleg Kiper mengatakan puing-puing drone Rusia yang ditembak jatuh telah menghantam bangunan tempat tinggal di Odesa dan menewaskan satu orang dan mencederai tiga lainnya.
Baca juga: Tekanan dari Sekutu AS, Israel Umumkan Tarik Ribuan Tentara dari Gaza
Sementara itu, pertahanan udara Ukraina menembak jatuh beberapa drone di wilayah Lviv di Ukraina Barat, kata para pejabat di sana.
Secara keseluruhan, Angkatan Udara Ukraina pada Senin (1/1) mengatakan Rusia meluncurkan 90 drone dalam gelombang serangannya, suatu jumlah yang mencapai rekor. Pertahanan udara Ukraina menembak jatuh 87 di antaranya.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, Rusia akan merasakan dampak buruk produksi domestik yang mencakup sedikitnya satu juta drone Ukraina
Ia menyinggung serangan Ukraina baru-baru ini terhadap sebuah kapal Rusia di Krimea, dengan mengatakan bahwa tindakannya di Laut Hitam telah menjadi babak kelam dalam sejarah armada Rusia.
“Dan tak peduli berapa banyak rudal yang ditembakkan musuh, berapa pun pengeboman dan serangan – keji, tak kenal ampun, besar-besaran – yang dilancarkan musuh dalam upaya untuk menghancurkan rakyat Ukraina, mengintimidasi mereka, menjatuhkan Ukraina, mengusir mereka ke bawah tanah, kami akan tetap bangkit,” kata Zelenskyy, dalam pidato Tahun Baru bahwa pada tahun 2024, dikutip VOA Indonesia, Selasa (2/1).
Zelenskyy mengatakan bahwa meskipun Ukraina tidak tahu pasti apa yang akan terjadi pada tahun yang baru, “Apa pun yang terjadi, kami akan lebih kuat”.
Baca juga: AS Berikan Sinyal Bakal Tinggalkan Ukraina Hadapi Agresi Rusia, Kok Bisa?
Pidato Putin
Dalam rekaman pidato Tahun Baru kepada rakyatnya, Presiden Rusia Vladimir Putin memuji masyarakat Rusia yang bersatu dan menekankan bahwa Rusia tidak akan pernah mundur dalam perangnya di Ukraina.
“Apa yang mempersatukan kita adalah nasib Tanah Air, pemahaman mendalam mengenai signifikansi tahap bersejarah lebih tinggi yang sedang dilalui Rusia,” katanya.
Ia juga memuji angkatan bersenjata Rusia yang terlibat dalam apa yang disebut Kremlin sebagai “operasi militer khusus” di Ukraina.
“Kami bangga pada kalian, kalian adalah pahlawan. Kalian merasakan dukungan seluruh rakyat,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama