Jakarta–Tren positif kinerja Industri perbankan syariah mulai terlihat. Turunnya rasio pembiayaan bermasalah atau non performance financing (NPF) menjadi pondorongnya. Sehingga bukan tidak mungkin tahun ini, tren positif tersebut kembali terulang.
Mengacu pada data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Desember 2016, NPF gross perbankan syariah susut ke angka 4,42 persen. Bandingkan dengan posisi NPF di 2015 yang bertengger di angka 4,84 persen.
Ekonom Bank Central Asia, David Sumual mengatakan, turunnya NPF perbankan syariah dikarenakan adanya proses restrukturisasi utang debitur. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Jakarta - Emiten asuransi PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) dijadwalkan menggelar Rapat Umum… Read More
Jakarta – Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) mendorong percepatan hilirisasi sektor perikanan lewat investasi dan… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, dari total jumlah investor pasar modal… Read More
Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, sebelumnya telah menetapkan kebijakan tarif resiprokal terhadap… Read More
Jakarta – Kapasitas ruang fiskal APBN masih sangat terbatas dalam mendanai berbagai proyek transisi energi… Read More
Jakarta - Tahun 2024 lalu, perusahaan akuntansi multiglobal, menemukan data bahwa 53 persen pemimpin perusahaan… Read More