Di samping itu, secara nominal nilai kredit macet juga tidak mengalami peningkatan, sementara total kredit mengalami pertumbuhan. “Puncak NPL seharusnya sudah berlalu akhir tahun lalu,” katanya kepada Wartawan akhir pekan kemarin.
Baca juga: Perbankan Syariah Perlu Jaga Momentum Pertumbuhan
Lebih lanjut dirinya mengatakan, pada tahun ini diproyeksikan rasio pembiayaan bermasalah akan jauh lebih rendah dari tahun lalu. Hal tersebut terjadi seiring dengan membaiknya proyeksi pertumbuhan ekonomi.
Beberapa bank syariah yang berhasil mencatatkan penurunan NPF sendiri adalah PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Entitas usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) ini berhasil menurunkan rasio NPF-nya ke angka 5,48 persen dari sebelumnya di angka 7 persen pada 2015. Bahkan perseroan optimistis level NPF-nya bakal mampu menyentuh level 3 persen di akhir tahun ini. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More
Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More