Jakarta–Sentimen terhadap perekonomian Indonesia terdongkrak bulan ini setelah agensi pemeringkat Moody meningkatkan prospek kredit Indonesia dari “stabil” menjadi “positif” karena stabilnya fundamental ekonomi.
Prospek kredit yang positif ini disambut gembira di Indonesia dengan membaiknya selera risiko, dan Indeks Harga Saham Gabungan pun menguat.
Namun bagaimana prospek ekonomi ke depan, khususnya untuk jangka panjang? Apakah masih akan melambat? Bisakah ini menjadi tolok ukur kebangkitan ekonomi dunia?
Analis ForexTime, Lukman Otunuga mengungkapkan, data ekonomi dari perekonomian terbesar di Asia Tenggara terus menampilkan tren positif dan prospek keseluruhannya menunjukkan pemulihan yang baik di jangka yang lebih panjang. Melihat hal tersebut Bank Indonesia pun diprediksi tidak akan mengubah kebijakan di pekan ini.
“Walaupun masih ada ancaman risiko eksternal di ekonomi global yang mungkin dapat berimbas kepada Indonesia, ekonomi negara ini tetap berdiri tegas,” jelas Lukman di Jakarta, Selasa, 14 Februari 2017. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More