Jakarta – Pelaku industri sistem pembayaran di Indonesia terus berupaya menghadirkan ragam produk/jasa transaksi digital untuk menjawab kebutuhan perbankan dan nasabah yang semakin dinamis.
PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa) atau yang dikenal sebagai salah satu perusahaan switching terkemuka, yaitu ATM Bersama berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi para mitranya.
Armand Hermawan, Direktur Utama Artajasa menjelaskan, selain mengedepankan layanan switching, pihaknya akan fokus menyediakan layanan pembayaran QRIS cross-border antarnegara. Demikan halnya dengan penggunaan Artificial Intelligence (AI) yang tengah marak diimplementasikan oleh perbankan.
Hal itu ia kemukakan dalam Members Meeting ATM Bersama 2024, dengan mengusung tema “AI Assistant & Cross-Border Payments: The Future of Banking” yang berlangsung di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, 15-17 Oktober 2024.
“Penerapan teknologi AI Assistant & Cross-Border Payments penting dilakukan sebagai motor perkembangan perbankan di masa depan. Di tengah peningkatan kejahatan siber dan fraud digital, AI hadir untuk memberikan manfaat positif bagi perbankan. Di antaranya meningkatkan profit, personalisasi skala besar, menggarap pasar omni-channel dan yang terpenting meningkatkan inovasi di perusahaan,” jelas Armand (15/10).
Baca juga: Transaski QRIS Makin Diminati, Artajasa Jalin Kerja Sama dengan 13 Perusahaan Pembiayaan Elektronik di Asia
Members Meeting ATM Bersama adalah forum pertemuan seluruh anggota ATM Bersama di Indonesia untuk berdiskusi dan bersinergi. Khususnya, mengenai berbagai hal terkait layanan ATM Bersama, maupun tren sistem pembayaran terkini.
Tujuannya, memberikan dampak positif tidak hanya bagi Artajasa, namun bagi seluruh pelaku industri sistem pembayaran ke depannya.
Menurut Armand, sebagai komponen penting dalam industri sistem pembayaran di tanah air, sinergi antar pelaku sistem pembayaran menjadi hal utama dalam menjajaki peluang di sektor perbankan.
Sinergi ini meningkatkan kemampuan bank dalam menyediakan teknologi terkini bagi nasabah melalui penyediaan teknologi baru seperti AI, Machine Learning (ML), robotika dan sebagainya.
“Dan mengoptimalisasi transaksi pembayaran lintas batas yang tengah berkembang, melalui berbagai teknologi inovasi maupun platform baru yang memberikan keuntungan bagi pelaku sistem pembayaran,” sambung Armand.
Pembayaran QRIS Crossborder
Menyoal pembayaran antarnegara, saat ini layanan QRIS antarnegara Artajasa telah beroperasi di Thailand, Malaysia dan Singapura. Ke depannya, Artajasa secara intensif fokus menggarap perluasan layanan QRIS ke negara-negara lain, seperti Jepang, China, Korea, India dan Uni Emirat Arab sebagaimana roadmap Bank Indonesia.
Perluasan layanan QRIS antarnegara ini diharapkan memicu para anggota ATM Bersama untuk dapat segera berkolaborasi dengan Artajasa. Hal ini didukung peran dari sisi infrastruktur Artajasa dalam mendukung kelancaran dan keandalan sistem pembayaran di Indonesia yang selama ini terjaga dengan baik.
Terlebih, dengan adanya interkoneksi sistem pembayaran dan perluasan ekosistem ekonomi keuangan digital yang terus meningkat pada masyarakat dan industri.
Sejalan dengan insiatif regulator dalam upaya memperluas akseptasi layanan QRIS, Artajasa juga mendorong implementasi layanan QRIS melalui ATM Bersama QR. Tercatat, hingga Agustus 2024 ini, ATM Bersama QR telah beranggotakan 59 Members.
Sementara jumlah merchant yang terdaftar pada Acquirer anggota ATM Bersama QR sejumlah 22 juta merchant.
Baca juga: BI Bebaskan Biaya QRIS bagi Merchant Usaha Mikro Mulai 1 Desember 2024
“Ini telah berkontribusi sebesar 61 persen dari volume transaksi off us nasional. Jumlah ini setara lebih dari 1,8 milyar transaksi untuk di periode Januari 2024 – Agustus 2024,” ungkapnya.
Kegiatan Members Meeting ATM Bersama 2024 ini diisi dengan workshop dalam dua sesi. Sesi pertama bertema “Cross-Border Payment Landscape”, yang menghadirkan narasumber Gary Yeoh, Chief Marketing Officer PayNet Malaysia dan William Chang, Vice President Consumer Business and Business Development NETS Singapura.
Selanjutnya di sesi kedua mengangkat tema “AI Technology in Banking”, yang menghadirkan narasumber Bayu Hanantasena Presiden Direktur & CEO PT Aplikanusa Lintasarta dan Teguh Arifiyadi Kepala Biro Hukum Kementerian Komunikasi dan Informatika. (*) Ranu Arasyki Lubis