Melirik Prospek Bank Syariah Nasional
Page 2

Melirik Prospek Bank Syariah Nasional


Kelima, bank umum, termasuk BTN sebagai pemain bisnis KPR, wajib meningkatkan kewaspadaan. Mengapa? Lantaran, KPR yang merupakan kredit konsumsi tidak mengenal agunan (collateral). Oleh karena itu, bank wajib terus mengerek penerapan manajemen risiko, terutama risiko kredit. Ringkas tutur, jangan hanya mengejar target.

Keenam, lebih dari itu, BTN telah mengembangkan rumah rendah emisi (RRE). Konsep itu bertujuan menekan jejak karbon serta menciptakan lingkungan  hidup yang lebih bersih dan sehat.

Pada 2024, BTN telah meluncurkan proyek percontohan RRE di Bekasi sebagai bagian dari komitmennya terhadap pembiayaan hijau. BTN menggandeng delapan pengembang untuk mencapai target jangka panjang 150.000 unit rumah dengan komposisi 30 persen material daur ulang hingga 2029. Proyek ini ditargetkan menyerap lebih dari 1,7 juta kilogram sampah plastik dan menurunkan emisi karbon 2,42 ton CO², setara dengan penanaman 110.000 pohon (Wilson Arafat, Infobank, Juni 2025).

Ketujuh, selama ini, pembiayaan BUS di bawah 10 persen dari kredit bank konvensional. Sarinya, masih terdapat peluang bisnis yang terbuka lebar bagi perbankan syariah. Untuk itu, BUS wajib mengembangkan produk dan jasa perbankan syariah yang lebih bervariasi.

Berbekal aneka jurus andalan demikian, Bank Syariah Nasional bakal menjadi pesaing berat BSI dalam KPR syariah! Sungguh!  

Related Posts

News Update

Netizen +62