Jakarta–Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2017 mengalami surplus US$0,47 miliar yang ditopang oleh sektor non migas yang surplus sebesar US$1,03 miliar. Namun neraca perdagangan sektor migas mengalami defisit US$0,55 miliar.
“Dari sisi volume perdagangan, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus 28,52 juta ton pada Mei 2017,” ujar Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Sairi Hasbullah di Kantor Pusat BPS, Kamis 15 Juni 2017.
Lebih lanjut dia menjelaskan, surplus dari sisi volume dipengaruhi oleh surplus di sektor non migas 29,09 juta ton. Namun begitu volume neraca perdagangan sektor migas mengalami defisit 0,57 juta ton.
Sementara itu, nilai ekspor Indonesia Mei 2017 mencapai US$14,29 miliar atau meningkat 7,62 persen dibanding ekspor April 2017. Dibanding Mei 2016 meningkat 24,08 persen. Ekspor nonmigas Mei 2017 mencapai US$13,02 miliar, naik 6,37 persen dibanding April 2017, sedangkan dibanding ekspor Mei 2016 naik 23,34 persen.
“Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Mei 2017 mencapai US$68,26 miliar atau meningkat 19,93 persen dibanding periode yang sama tahun 2016, sedangkan ekspor nonmigas mencapai US$61,98 miliar atau meningkat 20,10 persen,” ucapnya.
Sedangan nilai impor Indonesia per Mei 2017 mencapai US$13,82 miliar atau naik 15,67 persen dibanding April 2017, namun jika dibandingkan Mei 2016 meningkat 24,03 persen. Impor nonmigas Mei 2017 mencapai US$12 miliar atau naik 16,49 persen dibanding April 2017, namun jika dibanding Mei 2016 meningkat 26,65 persen.
“Impor migas Mei 2017 mencapai US$1,82 miliar atau naik 10,54 persen dibanding April 2017, sedangkan jika dibanding Mei 2016 meningkat 9,10 persen,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga