Jakarta – Maybank pada kuartal III-2022 mencatatkan laba bersih sebesar RM2,17 miliar atau naik 28,5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama.
“Kenaikan tersebut didukung oleh membaiknya kondisi perekonomian di seluruh wilayah Grup Maybank,” kata Maybank Chairman, Tan Sri Dato’ Sri Zamzamzairani Mohd Isa dalam keterangannya, Minggu, 27 November 2022.
Hingga kuartal III-2022, total kredit grup tumbuh 8,2% yoy khususnya pada kredit segmen Global Banking (GB) dan Community Financial Services (CFS) pada 30 September 2022, ditopang oleh pertumbuhan kredit di Indonesia 13,1%, Malaysia 7,9%, dan Singapura 4,0%.
Sementara, total simpanan nasabah naik 4,9% didukung pertumbuhan simpanan nasabah di Malaysia sebesar 8,7% dan Indonesia sebesar 5,0%. Marjin Bunga Bersih (Net interest margin/NIM) menjadi 2,39% dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 2,31% didukung kenaikan suku bunga di sepanjang tahun.
Tan Sri Dato’ menambahkan, bahwa perekonomian di kawasan ASEAN terus menguat pada sembilan bulan terakhir, siring dengan kegiatan bisnis yang kembali normal. Hal ini telah mendukung pertumbuhan, khususnya dari segi portfolio kredit di pasar regional dimana Maybank beroperasi. Grup akan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan bisnis, namun di lain sisi, tetap optimis dalam menyambut prospek pertumbuhan hingga akhir tahun 2022.
“Sejalan dengan strategi Grup M25 yang belum lama ini digalakkan, kami akan terus mengedepankan kebutuhan nasabah (customer centricity) dan membangun kepemimpinan dalam bidang keberlanjutan serta memperkuat layanan wealth management berbasis Syariah,” ujarnya.
Pendapatan operasional bersih (Net operating income) pada kuartal ketiga 2022 tercatat naik 20,6% yoy menjadi RM7,41 miliar, didukung pendapatan fee based bersih naik 48% menjadi RM2,12 miliar dari RM1,43 miliar pada tahun sebelumnya dan pendapatan berbasis dana bersih (Net fund based income) naik 12,2% menjadi RM5,30 miliar dari RM4,72 miliar.
Maybank mencatat pendapatan fee based bersih (Net fee based income) meningkat, utamanya, didukung pendapatan dari perdagangan surat hutang mark-to-market dan valuta asing. Sedangkan kenaikan pendapatan berbasis dana bersih (Net fund based income) telah ditopang oleh pertumbuhan kredit yang membaik dan Marjin Bunga Bersih (Net interest margin/NIM) menguat oleh karena tingkat suku bunga di seluruh wilayah operasi Grup membaik. Kondisi ini juga telah mendorong kenaikan pendapatan operasional sebelum pencadangan (pre-provisioning operating profit/PPOP) sebesar 20,8% menjadi RM4,02 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.
Pendapatan berbasis dana bersih (Net fund based) dan fee based meningkat siring net impairment loss yang turun 25,2% yoy, sehingga mendorong laba sebelum pajak (PBT) Grup naik 41,4% menjadi RM3,21 miliar dari tahun sebelumnya.
Kemudian, Biaya overhead meningkat menjadi RM3,39 miliar dari RM2,82 miliar tahun sebelumnya disebabkan oleh kegiatan bisnis yang berangsur normal, biaya expense dan biaya Teknologi Informasi (TI) yang lebih tinggi. Rasio Biaya terhadap Pendapatan (Cost-to-income ratio/CIR) membaik menjadi sebesar 45,8% dari 45,9% tahun sebelumnya, oleh karena pertumbuhan laba telah melampaui target biaya yang ditetapkan untuk kuartal ketiga 2022.
Selain itu, Maybank mencatat net impairment losses turn 25,2% menjadi RM0,84 miliar dari RM1,13 miliar tahun sebelumnya. Hal ini karena tingkat pencadangan yang dianggarkan lebih tinggi pada tahun lalu untuk mengantisipasi kondisi ekonomi makro yang tidak menentu, serta potensi kesulitan nasabah dalam memenuhi kewajibannya akibat pembatasan mobilitas yang berkepanjangan.
Maybank mencatat posisi modal dan likuiditas yang kuat per 30 September 2022 dengan rasio modal inti utama (Common Equity Tier/CET1) sebesar 13,84%, dan total rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 17,15%. Rasio Kewajiban Pemenuhan Kecukupan Likuiditas/Liquidity Coverage Ratio Grup berada pada posisi shat yaitu 144,2%, jauh di atas ketentuan regulator yakni 100%.
Kualitas Aset Grup mencatat peningkatan kualitas aset dengan rasio Gross Impaired Loans (GIL) turn 1,70% pada September 2022 dari 1,93% pada September 2021. Sementara, loan loss coverage terjaga pada level yang shat yaitu 122,3% didukung oleh impaired loans terkini yang mash pada level rendah. Meskipun demikian, Maybank tetap menerapkan overlay yang telah dibentuk sejak pandemi untuk mengantisipasi pelemahan kualitas kredit debitur yang disebabkan oleh kondisi ekonomi makro yang tidak menentu akhir-akhir ini.
Sementara, Group President & CEO, Dato’ Khairussaleh Ramli mengatakan bahwa Grup akan terus memantau kualitas aset serta mengantisipasi arus pertumbuhan pendapatan Grup, khususnya dari penyaluran kredit maupun pendapatan berbasis non-bunga (fee based).
“Perekenomian di ASEAN akan terus bertumbuh sampai dengan tahun depan walaupun akan melambat. Namun demikian kami akan tetap menjaga posisi modal dan likuiditas yang kuat untuk mengantisipasi risiko penurunan kinerja di wilayah operasi Grup. Kami juga akan melanjutkan penerapan lima strategi kunci yang senantiasa dipertajam, yaitu M25+, meliputi customer centricity, digitalisasi, regionalisasi, keberlanjutan, dan layanan berbasis syariah. Hal ini diharapkan dapat mempertahankan kepemimpinan Grup hingga tahun 2025 seterusnya, serta senantiasa menyediakan layanan perbankan yang mampu memenuhi maupun mendampingi perjalanan hidup setiap nasabah,” pungkasnya. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra