Jakarta – Masyarakat muslim memiliki kekuatan dari sejumlah sisi, diantaranya, demografi yang baik, dan jumlah generasi mudah yang besar. Namun, ditengah situasi ekonomi global yang mengalami perlambatan, masyarakat muslim menghadapi beberapa tantangan.
Presiden Joko Widodo menyebut, sejumlah tantangan tersebut diantaranya adalah masalah pengangguran, teknologi dan juga perkembangan media sosial serta media massa yang sangat pesat. Demikian ujar Jokowi saat membuka the 12th World Islamic Economic Forum di Plenary Hall, Jakarta Convention Centre, Jakarta pada Selasa, 2 Agustus 2016 .
Untuk menjawab tantangan tersebut, lanjutnya, masyarakat muslim mempersiapkan diri dengan membangun fundamental yang kuat sehingga bisa menghadapi persaingan global. “Jika kita tidak mempersiapkan diri, maka kita akan jauh tertinggal,” katanya.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, bahwa Indonesia sebagai negara muslim terbesar menjadi pemain potensial dalam industri syariah, diantaranya di bidang keuangan islam, industri halal, fashion, serta industri kreatif. Apalagi, lanjutnya, Indonesia memiliki modal yang kuat dengan demografi masyarakat berpenghasilan menegah yang besar serta tenaga kerja yang berpendidikan.
“Ditambah dengan 50 persen penduduk berusia produktif, ini dapat menjadi pendorong bagi pertumbuhan yang berkesinambungan,” katanya saat memberikan sambutan dalam World Islamic Economic Forum (WIEF) ke 12 di Jakarta Convention Center, Jakarta pada Selasa, 2 Agustus 2016.
Menkeu berharap WIEF ini dapat memberikan motivasi bagi generasi muda untuk dapat mulai berbisnis, dan media pertukaran budaya. (*)