Jakarta – Chief Executive Officer (CEO) Woori Card Co., Ltd, Park Wan-sik, mengumumkan anak perusahaan Woori Card di Indonesia, yakni PT Woori Finance Indonesia Tbk (WFI) akan menggarap segmen pembiayaan kendaraan listrik (electronic vehicle/EV), khususnya sepeda motor. Multifinance ini sebelumnya lebih fokus menggarap segmen pembiayaan mobil dan alat berat.
Langkah Woori Finance dalam menyediakan pembiayaan motor listrik ini sudah diawali dengan penandatangan kerja sama dengan AIZEN Global dan SWAP, perusahaan manufaktur sepeda listrik dan infrastruktur baterai.
Woori Finance menggandeng AIZEN Global, yang merupakan perusahaan penyedia layanan kecerdasan buatan (artificial intelegence/AI), dan menyediakan platform keuangan Credit Connect. Platform berbasis teknologi AI itu akan menjadi solusi pembiayaan kendaraan listrik sekaligus membantu lembaga keuangan dalam mengelola risiko mereka.
Baca juga: Cara Dapatkan Insentif Motor Listrik Rp7 Juta
Adapun alasan Woori Finance masuk ke segmen ini lantaran melihat potensi besar yang dimiliki Indonesia. Dengan jumlah populasi sekitar 280 juta atau terbesar ke-4 di dunia, di mana sekitar 83% penduduknya memiliki sepeda motor, perseroan menyakini segmen motor listrik akan terus tumbuh di masa mendatang.
Apalagi pemerintah juga mendukung pengembangan ekosistem dan adopsi kendaraan listrik, termasuk lewat pemberian insentif berupa subsidi sebesar Rp7 juta yang berlaku sejak Maret 2023 lalu.
“Melalui perjanjian ini, kami berencana untuk menyediakan produk keuangan yang kompetitif dengan menggabungkan pengetahuan keuangan dan pemasaran Korea, dan memperkuat manajemen ESG dengan mengurangi emisi karbon dan membangun ekosistem kendaraan listrik.,” ujar Kim Jeong Dae, Direktur Woori Finance Indonesia, Jum’at, 16 Juni 2023.
Baca juga: BRI Finance Dukung Konversi Kendaraan Listrik
Sebagai informasi, Woori Finance sebelumnya merupakan Batavia Prosperindo Finance, dengan fokus bisnis lebih ke pembiayaan mobil dan alat berat. Woori Card kemudian masuk sebagai pemegang saham pengendali (PSP) setelah mengakuisisi semua saham milik PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk pada 2022 lalu. (*) Ari Astriawan