Jakarta – PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk pada hari ini (6/1) resmi melakukan penawaran saham perdana dengan kode emiten “BEER” sebagai perusahaan pertama yang melantai di Bursa Efek pada tahun 2023 ini.
“Kami berharap dengan IPO ini, BEER dapat turut menunjang industri pariwisata Indonesia dan dapat menambahkan nilai ekspor non migas Indonesia,” ucap Direktur Utama BEER, Audy Lieke dalam Konferensi Pers di Jakarta, Jumat, 6 Januari 2023.
BEER menawarkan 8 juta lembar saham atau 20% dari saham perusahan dengan nilai perdana masing-masing saham sebesar Rp220. Sehingga, total dana yang berhasil dihimpun oleh BEER sebesar Rp176 miliar. Penawaran BEER dalam e-pooling juga berhasil mendapatkan minat pasar yang baik terlihat dari oversubscribed sebanyak 20 kali.
Dalam hal ini, BEER mempunyai 5 competitive advantage yang pertama adalah perusahan mempunya izin untuk memproduksi minuman beralkohol Full Spectrum. Perusahan dapat memproduksi minuman beralkohol Golongan A (0-5% alkohol), Golongan B (5.01-20% alkohol), dan Golongan C (20.01-55% alkohol).
Dengan demikian, BEER dapat memproduksi semua range minuman beralkohol, mulai dari Bir, Anggur, Anggur Merah (Amer), Soju, Sake, Whisky,
Vodka, Rhum, bahkan Gin.
Kedua, perusahan masih dapat meningkatkan produksi sebesar 89x dari kapasitas yang ada. Berdasarkan kapasitas tercatat dalam izin produksi BEER, perusahan dapat memproduksi hingga 90 juta liter per tahun. Ini berarti perusahan dapat meningkatkan produksi perusahan sebanyak 89x dari produksi saat ini.
Lalu yang ketiga, izin memproduksi alkohol sebagai produsen atau industri melekat langsung kepada BEER, bukan kepada anak perusahaan. Keempat, perusahaan pun berhasil menciptakan produk rendah alkohol yang terbuat dari buah-buahan dan teh.
Produk tersebut menggunakan bahan-bahan dari Indonesia dan dapat dijadikan produk ekspor maupun dalam negeri. Produk ini diberi nama Daebak Spark dan akan diluncurkan ke pasar beberapa waktu setelah IPO BEER.
Terakhir, BEER juga turut menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan lebih dari 30,000 petani dan UMKM. (*)