Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (23/2) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka terkoreksi ke level 7.329,00 atau melemah 0,14 persen dari level 7.339,77.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 443 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 23 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp283 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 103 saham terkoreksi, sebanyak 159 saham menguat dan sebanyak 250 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: IHSG Diprediksi Rawan Koreksi, Cek 4 Rekomendasi Saham Berikut
Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat bahwa IHSG hari ini (23/2) diprediksi bergerak mixed dan menguat dalam rentang 7.320 hingga 7.370.
“Pada perdagangan Kamis (22/2), IHSG ditutup turun tipis 0,13 persen atau minus9,38 poin di level 7.339,63. IHSG hari ini (23/2) diprediksi bergerak mixed dan menguat dalam range 7.320-7.370,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 23 Februari 2024.
IHSG yang ditutup terkoreksi pada perdagangan kemarin (22/2) diakibatkan oleh aksi profit taking pada saham perbankan Big Caps, yang tercermin dari outflow investor asing di pasar ekuitas domestik sebesar Rp253,08 miliar.
Baca juga: Jepang dan Inggris Resesi, Bagaimana Dampaknya ke Pasar Modal RI?
Adapun sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari Bank Indonesia (BI) yang melaporkan pertumbuhan kredit perbankan pada Januari 2024 tumbuh 11,83 persen yoy. Meskipun di era suku bunga tinggi permintaan kredit perbankan tetap solid.
Sejalan dengan hasil tersebut, pembiayaan syariah pada Januari 2024 juga tumbuh 15,67 persen yoy dan kredit UMKM melesat 8,97 persen yoy, dan secara keseluruhan, BI menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit di tahun 2024 sebesar 10-12 persen. (*)
Editor: Galih Pratama