Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatatkan aliran modal asing keluar atau capital outflow pada minggu ketiga Juli 2022 dengan total sebesar Rp4,21 triliun.
“Berdasarkan data transaksi 18 – 21 Juli 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp4,21 triliun,” jelas Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, Jumat, 22 Juli 2022.
Lebih lanjut, Erwin menjelaskan, aliran modal asing keluar paling besar dari jual neto Rp4,63 triliun di pasar SBN dan diikuti oleh aksi beli neto Rp0,42 triliun di pasar saham.
Jika diakumulasikan, aliran modal asing sampai dengan 21 Juli 2022 year-to-date (ytd), terjadi transaksi nonresiden jual neto Rp138,60 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp56,01 triliun di pasar saham. Premi CDS Indonesia 5 tahun turun ke 138,38 bps per 21 Juli 2022 dari 158,72 bps per 15 Juli 2022.
Kemudian untuk tingkat inflasi, BI mencatat berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu III Juli 2022, perkembangan inflasi sampai dengan minggu ketiga Juli 2022 diperkirakan sebesar 0,55% (mtm).
Komoditas utama penyumbang inflasi Juli 2022 sampai dengan minggu ketiga yaitu cabai merah sebesar 0,19% (mtm), bawang merah sebesar 0,12% (mtm), angkutan udara sebesar 0,07% (mtm), Bahan Bakar Rumah Tangga sebesar 0,06% (mtm), cabai rawit sebesar 0,05% (mtm), tomat dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,02% (mtm), daging ayam ras, mie kering, nasi dengan lauk, air kemasan, dan tarif air minum PAM masing-masing sebesar 0,01% (mtm).
Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode ini yaitu minyak goreng sebesar 0,05%, mtm), jeruk dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,02% (mtm), telur ayam ras, kangkung, bayam, sawi hijau, dan bawang putih masing-masing sebesar 0,01% (mtm). (*)