Marak Kejahatan Siber, BCA Terima Ratusan Ribu Keluhan Nasabah per Hari

Marak Kejahatan Siber, BCA Terima Ratusan Ribu Keluhan Nasabah per Hari

Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) merupakan salah satu lembaga keuangan terkemuka di Indonesia. Namun seperti banyak institusi keuangan lainnya, bank ini juga menghadapi ancaman serius dari kejahatan siber.

Setiap harinya, aduan dari nasabah terkait dengan keamanan online semakin meningkat, menciptakan tantangan besar bagi BCA dalam menjaga integritas dan kepercayaan nasabah.

“Dalam sehari kita mendapatkan banyak keluhan pengaduan, sampai ratusan ribu. Ada yang spesifik pengaduannya, tapi yang sangat penting buat kita adalah kasusnya mirip-mirip. Terutama keluhan terkait bank membocorkan data,” ujar Direktur BCA, Santoso dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (7/12).

Baca juga: Begini Cara BCA Edukasi Masyarakat Lawan Modus Penipuan yang Makin Merajalela

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa kekhawatiran masyarakat saat ini adalah modus penipuan melalui pesan palsu atau situs web palsu yang meniru situs resmi BCA. Menurutnya, hal ini dapat merugikan nasabah yang tidak waspada.

“Sekarang muncul kasus modus penipuan penawaran yang menarik. Tapi tidak semuanya menyebabkan kerugian finansial,” jelas Santoso.

Oleh karena itu, BCA pun terus menginvestasikan sumber daya untuk meningkatkan sistem keamanan mereka. Selain itu, BCA juga memberikan edukasi kepada nasabah tentang risiko dan cara untuk menghindari jebakan kejahatan siber.

Terbaru, BCA meluncurkan video “Don’t Know? Kasih No!” yang dibintangi legenda komedi Indonesia, Indro Warkop. Video edukasi yang disutradarai oleh Ica Lawendatu ini ditayangkan secara umum mulai 8 Desember 2023 dan dapat ditonton di kanal YouTube Solusi BCA.

Baca juga: Ini 4 Jurus Bank BCA Hadapi Perkembangan Teknologi yang Makin Masif

Santoso menyatakan bahwa ‘Don’t Know? Kasih No!’ merupakan pendekatan sekaligus gerakan yang diinisiasi dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya kewaspadaan dalam menjaga keamanan data pribadi nasabah.

“Gerakan ini merupakan inisiatif kami terhadap meningkatnya kasus kejahatan lewat pencurian data dan penyebaran virus melalui aplikasi-aplikasi yang tidak resmi,” imbuhnya. (*) Alfi Salima Puteri

Related Posts

News Update

Top News