Jakarta – Kinerja laba Bank Maluku Malut pada paruh pertama (semester I) 2025 sangat mengesankan. Hingga Juni 2025, laba bersih bank daerah yang dipimpin Syahrisal Imbar sebagai direktur utama ini tumbuh 24,06 persen menjadi Rp80,91 miliar, dari sebelumnya Rp65,22 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Mengutip laporan keuangan Bank Maluku Malut pada Rabu, 27 Agustus 2025, pertumbuhan laba itu didukung oleh kinerja pendapatan bunga yang relatif terjaga, meski sedikit susut, 0,06 persen menjadi Rp468,46 miliar. Tapi, beban bunga justru berhasil ditekan 8,60 persen menjadi Rp119,64 miliar. Efisiensi beban bunga ini menjadi salah satu penopang utama kenaikan laba.
Kombinasi pendapatan bunga yang terjaga dan beban bunga yang lebih rendah menghasilkan pendapatan bunga bersih yang tumbuh 2,66 persen menjadi Rp346,82 miliar. Peningkatan ini memperlihatkan kemampuan Bank Maluku Malut dalam menjaga margin bunga.
Beban operasional lainnya juga mampu ditekan 1,57 persen menjadi Rp108,15 miliar. Dengan rasio BOPO di level 77,93 persen, berada jauh di bawah batas ideal 85 persen, menandakan efisiensi yang cukup baik oleh Bank Maluku Malut.
Lebih jauh, fungsi intermediasi Bank Maluku Malut menunjukan kinerja yang cukup baik. Dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 4,62 persen menjadi Rp6,52 triliun, didukung lonjakan deposito 22,62 persen menjadi Rp2,64 triliun dan kenaikan tabungan 3,40 persen menjadi Rp1,58 triliun, meski giro mengalami penurunan 9,82 persen.
Baca juga: Laba Bank BRK Syariah Susut 9,13 Persen Jadi Rp149,15 Miliar di Juni 2025
Dari sisi penyaluran dana, kredit yang disalurkan naik 3,11 persen menjadi Rp5,57 triliun. Kualitas kredit relatif terjaga, dengan NPL gross turun tipis ke 3,58 persen dan NPL net sedikit naik ke 1,01 persen. Kedua rasio tersebut masih jauh di bawah ambang batas aman 5 persen yang ditetapkan regulator, mencerminkan risiko kredit yang terkendali.
Dari sisi permodalan, posisi Bank Maluku Malut semakin kuat. Modal inti meningkat 3,47 persen menjadi Rp1,44 triliun, dan rasio kecukupan modal (CAR) melonjak signifikan dari 26,19 persen menjadi 32,72 persen.
Tingginya CAR itu menunjukkan bank ini memiliki bantalan modal yang sangat memadai untuk mendukung ekspansi usaha sekaligus menyerap potensi risiko. Sementara itu, total aset Bank Maluku Malut di posisi Juni 2025 tercatat Rp9,21 triliun.
Berbagai rasio keuangan lainnya juga memperlihatkan kinerja yang solid. Net Interest Margin (NIM) naik dari 7,38 persen menjadi 8,11 persen, sebuah capaian yang patut diapresiasi karena mencerminkan Bank Maluku Malut mampu mengelola aktiva produktif dengan lebih efektif.
Sementara, rasio return on assets (ROA) meningkat menjadi 2,43 persen dari sebelumnya 2,39 persen, menandakan efisiensi penggunaan aset dalam menghasilkan laba. Sedangkan return on equity (ROE) melonjak dari 8,53 persen menjadi 11,06 persen, yang berarti bank ini makin efektif dalam memanfaatkan modalnya untuk mendatangkan keuntungan.
Baca juga: Bank Kalsel Kantongi Laba Rp204,01 Miliar di Juni 2025, Tumbuh 15,36 Persen
Adapun loan to deposit ratio (LDR) terjaga di level 85,55 persen, tetap dalam rentang ideal 78 persen-92 persen yang menandakan fungsi intermediasi berjalan sehat.
Secara keseluruhan, Infobank Institute melihat kinerja Bank Maluku Malut pada semester I 2025 berada dalam tren yang solid, dengan menunjukkan kombinasi positif antara pertumbuhan laba, efisiensi beban, penguatan modal, serta intermediasi yang sehat.
Selain itu, bank ini juga mampu menjaga kualitas kredit, meningkatkan margin bunga, serta memperbaiki tingkat profitabilitas. (*) Ari Nugroho









