Jakarta — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) berencana untuk menerbitkan surat utang bentuk obligasi sebagai bagian dari rencana aksi (recovery plan) untuk memenuhi kewajiban Bank berdasarkan POJK No. 14/2017.
Direktur Treasury and International Banking Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyebut, obligasi ini akan diterbitkan dalam skema penawaran umum berkelanjutan, dimana pada tahap I, pihaknya akan menerbitkan obligasi Rp500 Miliar.
“Obligasi pertama kami terbitkan Rp500 miliar dulu, Proses sudah dimulai. Targetnya sebelum akhir tahun,” kata Darmawan di Plaza Mandiri Jakarta, Kamis 24 Mei 2018.
Baca juga: Mandiri Pecahkan Rekor MURI Pemasaran Produk Ritel 28 Perusahaan
Dirinya menyebut, penerbitan obligasi tersebut merupakan bagian dari total penerbitan obligasi sebesar Rp1 triliun sebagai recovery plan untuk bank sistemik.
“Tahap pertamanya, kalau tidak keburu semester 1, kan prosesnya ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) itu. Nanti akan dilihat lagi apa langsung Rp1 triliun atau Rp500 miliar dulu. Proses total maksimum Rp1 triliun,” tambah Darmawan.
Dirinya mengatakan, penerbitan obligasi tersebut guna memperkuat permodalan dan memenuhi kewajiban yang ditetapkan oleh regulator.(*)