Jakarta– PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) memperkirakan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) tidak begitu agresif untuk menaikan suku bunga acuannya pada tahun 2019 ini hal tersebut seiring dengan ketidakpastian ekonomi global yang masih berlangsung hingga saat ini.
“Kami memperkirakan The Fed-nya akan naik sekitar 2 kali dan sesuai dengan kemarin Pak Perry juga mengatakan minggu lalu bahwa BI akan memperhatikan perkembangan dari Fed Funds rate,” kata Head of Mandiri Institute Moekti Soejachmoen di Jakarta Senin 21 Januari 2019.
Moekti menilai, Bank Indonesia (BI) masih akan tetap memperhatikan dengan cermat pergerakan suku bunga acuan The Fed. Oleh karena itu, suku bunga acuan BI diperkirakan masih akan naik satu kali lagi pada tahun ini.
Selain itu, pihaknya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini masih dapat menyentuh angka 5,3 persen dengan angka inflasi yang stabil sesuai dengan akhir tahun 2018 lalu.
“Jadi untuk tahun ini diperkirakan dari tim ekonomi mandiri Pertumbuhan Ekonomi adalah sekitar 5,3 persen, dan inflasi hampir sama kayak tahun ini,” kata Moekti.
Sebagai informasi, untuk suku bunga acuan BI sendiri, hingga sepanjang 2018 saja BI telah menaikkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate sebanyak 175 bps pada bulan Mei Juni, Agustus dan terakhir pada November sehingga kini berada di level 6,00%.(*)