Perihal dibutuhkannya banyak pendanaan untuk memperkuat likuiditas perusahaan dimaklumi, pasalnya perseroan membutuhkan dana jumbo untuk dapat menyalurkan kredit ke sektor infrastruktur. Apalagi menurut Royke pendanaan untuk sektor itu merupakan kredit jangka panjang.
Baca juga: Mandiri Siap Terbitkan Obligasi Rp5 Triliun
“Pada tahun ini pertumbuhan kredit Bank Mandiri diharapkan bisa 1 persen hingga 2 persen di atas rata-rata pasar. Market kan expect 11 persen sampai 12 persen. Jadi kita di 13 persen sampai 14 persen,” tambahnya.
Lebih lanjut dirinya menuturkan selain menyalurkan kredit ke corporate banking, perseroan juga akan tumbuh agresif di sektor konsuner dan ritel banking. Saat ini perseroan mengaku telah memilki program-program khusus untuk me-boosting di dua sektor tersebut. (*)
Editor: Paulus Yoga