Jakarta – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperkirakan, Bank Sentral AS The Fed akan mempertahankan suku bunga pada level 0% meskipun pasar memprediksi The Fed dapat memotong lebih jauh tingkat bunga kebijakan ke zona negatif dalam rangka memitigasi perlambatan ekonomi akibat krisis yang ditimbulkan virus Covid-19.
“The Fed akan fokus pada perkembangan indikator-indikator ekonomi khususnya perkembangan unemployment,” kata Sekretaris LPS Muhamad Yusron seperti dikutip dalam indikator likuiditas di Jakarta, Rabu 3 Juni 2020.
Tercatat berdasarkan Fed funds futures per 14 Mei 2020, terdapat probabilita bahwa bunga acuan masih akan kembali dipotong lebih rendah pada Juli 2020.
Sebelumnya, pada bulan April 2020, Bank Sentral AS The Fed memutuskan mempertahankan suku bunga acuan Fed Rate pada level 0,25-0,00%. Kebijakan bunga mendekati nol persen ini disertai dengan kebijakan pembelian obligasi pemerintah serta pinjaman darurat ditengah dampak pandemi virus Covid-19 yang telah menekan pasar tenaga kerja.
Pada saat yang sama di bulan April 2020 dari 42 negara emerging market terdapat 21 negara yang mengambil kebijakan pemangkasan bunga acuan bank sentralnya.
Dari dalam negeri sendiri,Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia periode April 2020 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 4,50%. Kebijakan moneter tersebut diambil sebagai respons untuk menjaga stabilitas eksternal di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang saat ini masih relatif tinggi. (*)
Editor: Rezkiana Np