LPS Optimis Perekonomian Global Bakal Pulih saat New Normal

LPS Optimis Perekonomian Global Bakal Pulih saat New Normal

Jakarta – Pandemi Covid-19 memang belum usai. Meski begitu, perekonomian global mulai bangkit kembali di tengah pandemi dengan diberlakukannya pelonggaran restriksi. Tujuannya adalah untuk menggerakkan aktivitas ekonomi.

Direktur Group Surveilans dan Stabilitas Sistem Keuangan LPS Iman Gunadi menyebutkan bahwa beberapa negara telah menerapkan pelonggaran lockdown dan menerapkan new normal. Menurutnya, perekonomian negara yang sebelumnya terdampak Covid-19 mulai menunjukkan perbaikan.

“Saat ini, pelemahan ekonomi secara global sudah mencapai puncaknya. Pada 11 Juni, beberapa negara telah lakukan beberapa pelonggaran, seperti di kawasan Eropa, Australia, dan New Zealand. Dari beberapa data, pertumbuhan ekonomi di beberapa negara yang sudah terkoreksi mulai ada pembalikan. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan diberlakukannya pelonggaran restriksi,” ujar Iman dalam paparannya yang dikutip di Jakarta, Selasa 23 Juni 2020.

Selain itu, Iman juga menyebutkan, adanya penguatan nilai tukar di beberapa negara menunjukkan adanya pemuliahan ekonomi. Ia menilai dengan ini pasar keuangan global sudah mulai bergerak kearah normal.

“Pasar keuangan cenderung sudah ke posisi normal. Stock index di beberapa negara masih tertahan, tetapi beberapa negara sudah kembali ke posisi yg normal. US dollar ke currency lain juga sudah kembali ke posisi yg relatif moderat. Adanya penguatan dari nilai tukar dari masing-masing negara,” jelasnya.

Sementara itu, di dalam negeri, LPS menyebutkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan nasional masih terpantau cukup tinggi. Hal ini tercermin dari distribusi cakupan penjaminan di LPS masih stabil pada 5 bulan pertama 2020.

Sebagai informasi, per Mei 2020, jumlah rekening yang telah dijamin LPS adalah sebesar 99,91% dari total rekening atau setara dengan 312.849.044 rekening. Sementara secara nominal, jumlah yang dijamin mencapai 53,08% dari total simpanan atau setara dengan Rp3.320,06 triliun. (Evan YP)

Editor: Rezkiana Np

Related Posts

News Update

Top News